Baitullah merupakan tempat yang paling disucikan dalam agama Islam. Di dalamnya terdapat bangunan Ka’bah yang juga menjadi pusat kegiatan beragama para Muslimin dan Muslimat. Keberadaannya tidak tiba-tiba. Ka’bah adalah peninggalan para nabi dan utusan Allah Ta’ala terdahulu yang kini menjadi kiblat shalat umat Islam. Begitu pentingnya Baitullah membuat nilai pahala setiap Mukmin yang beribadah di dalamnya menjadi sangat spesial, termasuk juga yang menunaikan ibadah haji atau pun umrah. Salah satu kebaikan yang akan didapatkan oleh mereka yang memenuhi panggilan Allah yang istimewa ini adalah memeroleh pahala dan kekayaan.
Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh Ka’bah ini merupakan salah satu tiang Islam. Siapa saja yang berhaji mengunjungi Ka‘bah atau berumrah, maka ia menjadi tanggungan Allah. Jika ia meninggal, maka Allah memasukkannya ke surga. Jika Allah mengembalikannya kepada keluarganya, niscaya Allah memulangkannya dengan pahala dan ghanimah.” (HR. At-Thabarani)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan menunaikan ibadah haji. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memulangkan para hamba-Nya yang telah menunaikan ibadah haji atau umrah dalam keadaan sehat lagi memeroleh pahala dan ghanimah. Ghanimah dalam hal ini memiliki makna sebagai harta. Hal ini berarti bahwa orang-orang yang memenuhi panggilan Allah ke Baitullah akan senantiasa mendapatkan kekayaan saat pulang dari ibadahnya. Meski pun demikian, hendaklah kekayaan yang dimaksud tak selalu dikaitkan dengan harta.
Bukan tanpa alasan, pasalnya kekayaan dalam Islam memiliki cakupan yang amat luas. Muslimin dan Muslimat yang kaya bukanlah yang memiliki banyak harta. Sebaliknya, mereka merupakan orang-orang yang selalu merasa cukup atas pemberian Allah. Hal ini membuat mereka tidak lupa untuk senantiasa bersyukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, Allah pun juga tidak segan menambah nikmat dari-Nya. Begitulah sejatinya maksud dari kekayaan yang didapatkan dari ibadah haji atau umrah. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memulangkan hamba-Nya dalam keadaan senantiasa bersyukur dan hal tersebut yang menjadi sebab bagi ia memeroleh tambahan nikmat dari Allah.