Cara Emas Rasulullah Mendukung Tumbuh Kembang Anak-Anak

Golden age adalah masa tumbuh kembang anak yang dimulai sejak usianya 0 hingga 5 tahun. Di saat ini, seorang anak mengalami pertumbuhan yang pesat baik dari segi fisik mau pun mental. Namun, hal ini tentu saja tidak dapat berjalan maksimal jika buah hati tidak mendapatkan perlakuan yang tepat. Maka dari itu, orang tua perlu mendukung beragam aktifitas bagi anak yang mampu meningkatkan kualitas tumbuh kembang mereka di periode golden age.

Bermain adalah salah satu dari kegiatan positif tersebut. Bukan tanpa sebab, pasalnya ada beragam manfaat yang bisa diterima oleh seorang anak melalui aktifitas ini. Hal yang sama sejatinya juga merupakan metode pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam pada anak-anak semasa hidupnya. Beliau bahkan melakukan hal serupa pada istri tersayangnya ketika belum menginjak usia dewasa. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

Aku dahulu pernah bermain boneka di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam. Aku memiliki beberapa sahabat yang biasa bermain bersamaku. Ketika Rasululah shallallahu ‘alaihi wa salam masuk dalam rumah, mereka pun bersembunyi dari beliau. Lalu beliau menyerahkan mainan padaku satu demi satu lantas mereka pun bermain bersamaku.” (HR. Bukhari)

Hadist di atas menjelaskan tentang cara Rasulullah memperlakukan ‘Aisyah, istri tersayangnya yang kala itu masih berusia anak-anak. Meski telah resmi dinikahi, kondisi ‘Aisyah yang memang masih di bawah umur tidak mendapat paksaan dari beliau shallallahu ‘alaihi wa salam untuk memahami kewajibannya sebagai seorang istri. Sebaliknya, Rasulullah justru menyediakan dan mengizinkan fasilitas yang mendukung aktifitas bermain bagi ‘Aisyah dan kawan-kawannya.

Hal ini sejatinya mengindikasikan bahwa wajar kiranya bagi seorang anak untuk merasakan kesenangan lewat aktifitas bermain. Sebagai orang tua, kita perlu memahami keadaan ini. Bukan tanpa sebab, pasalnya dengan bermain, seorang anak akan memahami banyak hal baru. Ini bahkan semakin memberikan dampak yang baik apa bila aktifitas tersebut dilakukan bersama teman-teman sebayanya.

Seorang anak akan belajar untuk keluar dari zona nyamannya. Mereka akan bertumbuh dan berkenalan dengan banyak orang baru, mencoba memahami perasaan orang lain, berbagi dan saling bertukar benda atau mainan, hingga berupaya untuk dapat menyelesaikan masalah bersama. Begitulah sejatinya manfaat bermain bagi anak-anak. Selama hal tersebut tidak berlebihan, orang tua sebaiknya mendukung aktifitas ini.