Tidak ada cara paling menggetarkan hati untuk memuji kebesaran Allah SWT kecuali dengan mengumandangkan kemuliaan – Nya. Umat Muslim melakukannya dengan menyerukan kalimat Takbir. Seruan tersebut diungkapkan dalam frasa Allahu Akbar yang memiliki arti Allah Maha Besar. Takbir menjadi salah satu kalimat yang sangat dicintai Allah SWT.
Sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda:
“Kalimat yang paling Allah cintai ada 4, yaitu Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu akbar. Kamu mulai dengan kalimat manapun, tidak jadi masalah.” (HR. Muslim 2137)
Takbir adalah cara yang kita lakukan untuk mengingat dan memuliakan Allah SWT. Melakukannya untuk menyambut hari raya Idul Fitri sangatlah dianjurkan. Terkait hal ini, Allah berfirman:
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al – Baqarah ayat 185)
Rasulullah Muhammad SAW pun selama perjalanannya menuju sholat sunnah Idul Fitri berjamaah diketahui selalu menjaga seruan takbir secara individual.
Dalam suatu hadist dijelaskan:
“Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sholat selesai. Setelah menyelesaikan sholat, beliau menghentikan takbir.” (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621)
Hadist di atas menerangkan bahwasanya menyerukan takbir untuk menyambut hari raya Idul Fitri sangatlah bernilai utama. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan ibadah kita hingga akhir Ramadhan. Tidak hanya itu, takbir juga merupakan cara kita mengagungkan Allah. Meski tak mendapatkan dosa bila meninggalkannya, namun tentu saja mengingat Allah SWT dalam cara ini akan menghasilkan pahala.