Keadilan sering kali menjadi perkara yang dituntut kebanyakan di antara kita. Tentu saja tidak ada alasan utama selain untuk memeroleh keuntungan bagi diri dan kehidupan yang kita jalani. Sayangnya, kebanyakan di antara kita lebih sering menuntut perlakuan adil ketimbang mengamalkan sikap adil. Pada kenyataannya, umat Islam berkewajiban untuk dapat selalu menerapkan keadilan dalam keadaan apa pun. Hal ini bahkan dilakukan sama sekali tanpa ada pengecualian terhadap pihak mana pun.
Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Maaidah: 8)
Ayat di atas menjelaskan tentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala pada kita untuk senantiasa berlaku adil. Umat Islam dianjurkan untuk dapat menjadi pihak pertama penegak keadilan. Anjuran ini sejatinya berlaku dalam keadaan apa pun dan terhadap siapa pun. Hendaknya sikap adil harus selalu dipelihara. Bahkan Allah melarang kita untuk mengabaikan perintah ini hanya karena kita membenci pihak atau golongan tertentu. Hendaknya kebencian atau perselisihan yang tengah kita rasakan tidak menjadikan kita orang yang mengabaikan keadilan.
Bukan tanpa alasan, pasalnya berlaku adil adalah bagian dari ketakwaan kita pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, bagi mereka yang benar-benar menjaga ketakwaannya terhadap Allah tentu saja akan sekuat tenaga menjalankan perintah Allah Ta’ala termasuk juga berlaku adil pada golongan yang dibenci. Kemampuan ini meski sejatinya sulit dilakukan namun mampu mendatangkan kebaikan bagi diri kita. Adil sejatinya juga bagian dari aktifitas sedekah. Tentu saja pahala yang kita dapatkan akan semakin berlipat-ganda.