Kehidupan dunia memang menjadi tempat pertama bagi manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala menempatkan kita di bumi ini sejatinya hanya untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan yang kekal di akhirat kelak. Sayangnya, tak banyak yang menyadari akan hal tersebut. Indahnya kehidupan dunia justru membuat kebanyakan manusia terlena. Kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki tidak dimanfaatkan dengan tepat. Akibatnya, hal tersebut mampu menjerumuskan kita pada kondisi yang tidak diinginkan. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam al-Qur’an,
“Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (HR. Muhammad: 22)
Ayat di atas menjelaskan tentang bahaya dari kecintaan berlebih terhadap dunia. Hal ini bahkan dapat memberikan dampak semakin buruk apa bila perasaan tersebut menjangkiti orang-orang munafik. Tepat sekali, kekayaan dan kekuasaan yang ada pada diri mereka tidak dipergunakan sesuai aturan. Orang-orang munafik yang berkuasa hanya akan menimbulkan kerusakan di muka bumi saja. Bukan tanpa sebab, pasalnya mereka terkenal tidak mensyukuri nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mereka dapatkan. Hal tersebut pada akhirnya membuat mereka tidak peduli lagi pada kehidupan orang-orang di sekitarnya.
Kecintaan pada dunia membuat seseorang hanya mementingkan diri sendiri. Tidak jarang mereka juga senang memamerkan harta, menyalah-gunakan kekuasaan, mengambil hak orang lain, hingga memutuskan hubungan silaturrahim. Begitulah sejatinya bahaya yang ditimbulkan dari kecintaan berlebih terhadap dunia. Umat Islam dianjurkan untuk dapat menghindari diri dari bahaya tersebut. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan senantiasa mensyukuri nikmat Allah. Kebiasaan bersyukur membantu kita untuk memahami bahwa rejeki datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini pada akhirnya dapat menghindari diri kita dari sifat sombong.