Zakat sejatinya merupakan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala atas harta yang dikaruniakan pada hamba-Nya. Maka dari itu, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan perkara tersebut sebagai bentuk pelaksanaan ketaaatan pada Allah. Hal ini bahkan menjadi kewajiban yang semakin utama dijalankan terlebih lagi pada mereka yang diamanahkan rejeki berkelimpahan. Tidak jarang, harta yang berlebih ini tersimpan dan semakin menumpuk hingga belum ditunaikan kewajibannya.
Terkait kondisi tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan dengan tegas pada hamba-Nya untuk dapat dengan segera menunaikan kewajiban berzakat. Bahkan, kita dilarang memelihara kebiasaan dalam hal menumpuk harta dan menghitung-hitungnya tanpa memedulikan hak Allah di dalamnya. Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya” (QS. al-Humazah: 2)
Ayat di atas menjelaskan tentang peringatan Allah pada hamba-Nya yang gemar mengumpulkan harta. Terkait hal ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memandang mereka sebagai orang yang celaka. Bukan tanpa sebab, pasalnya mereka yang gemar menumpuk harta sering kali enggan membelanjakan titipan Allah tersebut untuk kemaslahatan sesama. Mereka lebih senang dengan perbuatan mengumpulkan harta sembari menghitung-hitungnya.
Kebanyakan di antara mereka pun lebih suka memperkaya diri sendiri ketimbang menaruh peduli pada orang lain. Hal tersebut dilakukannya karena sifat berlebih terhadap kecintaan harta yang dimilikinya. Tidak jarang, kondisi ini kerap kali membuat mereka lupa bahwa Allah Ta’ala dapat dengan mudah mendatangkan musibah dari harta yang dimilikinya. Ya, hal tersebut dapat terjadi lantara harta sejatinya merupakan fitnah dunia bagi setiap orang.
Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengagungkan kekayaan dunia. Harta, jabatan, kekuasaan, bahkan anak keturunan pun sejatinya bagian dari ujian yang Allah tetapkan pada hamba-Nya. Berzakat adalah salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengambil manfaat dari harta yang kita miliki. Hindari kebiasaan menumpuk harta karena hal tersebut bahkan tak mampu memperberat timbangan amal kita di akhirat kelak.