Alasan Nilai Amal Kebaikan Menjadi Gugur: Memelihara Anjing tanpa Tujuan Tertentu

Memelihara hewan, terkini sering kali menjadi salah satu pilihan untuk menambah hiburan. Tidak jarang, bermain bersama hewan peliharaan digadang-gadang juga mampu menghilangkan kepenatan. Sayangnya, tidak semua hewan mampu mendatangkan kebaikan bahkan keberkahan bagi para pemiliknya. Dalam ajaran agama Islam, hal ini harus benar- benar diperhatikan.

Bukan tanpa alasan, pasalnya salah memilih jenis hewan peliharaan justru bisa menjadi penyebab hilangnya nilai amal kebaikan yang pernah kita lakukan. Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti umatnya untuk bisa lebih teliti dalam mencari kesenangan dengan hewan peliharaan. Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist, bahwasanya Rasulullah bersabda,

Barangsiapa memelihara anjing, maka akan berkurang amalannya setiap hari sebesar satu qiroth (dalam riwayat lain dua qiroth), kecuali anjing untuk menjaga kebun atau anjing penjaga ternak.” (HR. Muslim)

Hadist di atas menjelaskan tentang ketentuan terkait memelihara hewan peliharaan, terutama anjing. Rasulullah menegaskan bahwa jenis hewan tersebut hendaknya dapat dihindari untuk dijadikan peliharaan. Bukan tanpa alasan, pasalnya memelihara anjing mampu membuka peluang besar bagi kita untuk bisa kehilangan seluruh nilai amal kebaikan yang pernah kita lakukan.

Meski pun begitu, hal ini memiliki pengecualian terkait tujuan atau niat yang tertanam dalam hati kita. Jika anjing yang dipelihara hanya bertujuan untuk menjaga kebun atau hewan ternak, tentu hal tersebut tidak menjadi persoalan. Hal ini dikarenakan kita mengambil manfaat dari jenis hewan ini untuk bisa mengamankan kepemilikan harta. Sebaliknya, jika anjing yang dipelihara hanya untuk bersenang-senang saja, tentu hukumnya akan berubah menjadi haram.