Harapan menjadi salah satu hal yang sudah pasti dimiliki oleh setiap manusia. Bagaimana tidak? Hidup di dunia bukanlah perkara yang mudah. Maka dari itu, banyak di antara kita yang tentu saja mengharapkan kebaikan datang dalam hidup kita. Entah itu terkait cita-cita, keinginan untuk keluar dari masalah, atau pun mendapatkan keturunan yang saleh atau pun salihah. Seluruhnya menjadi doa yang terpatri baik dalam hati yang terdalam. Namun, bukan pula merupakan hal baru jika ada beberapa orang yang cukup berjuang untuk menunggu harapan mereka terkabul.
Tidak jarang, hal ini menjadikan sebagian besar orang cukup lama menunggu keinginan mereka tercapai. Lantas, hal apakah yang sebenarnya terjadi? Mengapa keinginan kita sangat sulit tercapai atau membutuhkan waktu yang lama dal prosesnya? Terkait hal ini kita perlu menelisik pesan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada para sahabat dan umatnya dahulu. Sebagaimana diketahui dari Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu dia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Demi Allah yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh kamu sekalian akan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar atau (kalau tidak) pasti Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, kemudian kalian berdo’a kepada Allah, namun Dia tidak mengabulkan do’a kalian”. [HR. Tirmidzi no. 2259]
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu alasan mengapa doa-doa kita tidak kunjung dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwasanya perbuatan mungkar dapat menjadi salah satu sebab dari doa yang tak juga dikabulkan. Terdapat banyak jenis perbuatan mungkar dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya ada yang merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Perbuatan maksiat, mengambil hak anak yatim, berlaku tidak adil, penipuan dalam jual beli, segala hal tersebut termasuk dalam contoh perbuatan-perbuatan mungkar.
Sayangnya, akibat dinilai sebagai aktivitas yang biasa dilakukan, banyak di antara kita yang justru tidak sadar telah menjadikan seluruh perbuatan tersebut sebagai kebiasaan. Pada akhirnya, hal ini menjadi sebab utama dari doa-doa kita yang belum juga dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Maka dari itu, sebagai umat Islam hendaknya kita harus sesering mungkin melakukan introspeksi diri. Manusia tempatnya lupa. Hal ini menjadi sebab utama mengapa kita harus lebih sering muhasabah. Tujuannya adalah agar kita dapat menyadari kesalahan-kesalahan yang terlewatkan dan bersegera mungkin untuk memohon ampunan. Semoga dengan cara demikian, Allah dapat segera mengabulkan doa-doa kita.