Membiasakan Anak Mengucapkan Salam, Ini Trik Jitu A La Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam

Memberi salam merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk memelihara tali silaturahmi. Bagaimana tidak? Salam memungkinkan seseorang membuka pembicaraan dengan orang lain. Namun, dapat dipastikan bahwa pembicaraan tersebut adalah hal positif karena dimulai dengan doa dan harapan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, kebiasaan memberikan salam harus diperkenalkan kepada anak-anak. Meski terdengar mudah, sayangnya upaya untuk mengajarkan kebiasaan salam sering kali cukup menantang bagi sebagian besar orang tua atau pun guru di sekolah.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk memperkenalkan kebiasaan salam kepada anak-anak? Dari Sayyar, ia berkata,

Dahulu aku berjalan bersama Tsabit Al-Bunaniy, lalu melewati sekumpulan anak-anak, kemudian ia memberi salam kepada mereka. Kemudian Tsabit bercerita, bahwasanya dahulu dia berjalan bersama Anas, lalu melewati anak-anak, kemudian Anas memberi salam kepada mereka. Dan Anas menceritakan, bahwasanya ia dahulu berjalan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melewati anak-anak, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi salam kepada mereka“. [HR. Muslim juz 7, hal. 1708]

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu cara yang bisa kita manfaatkan untuk memperkenalkan kebiasaan baik memberi salam kepada anak-anak. Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau diketahui tidak pernah mengajarkan keutamaan salam kepada anak-anak. Sebaliknya, beliau justru mempraktikkan ucapan salam tersebut langsung kepada anak-anak yang lewat atau berpapasan dengan dirinya. Hal ini nyatanya dikenal juga oleh sebagian besar sahabat sebagai kebiasaan baik yang patut ditiru dari diri Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Oleh karena itu, demi mengajarkan kebaikan dan kebiasaan salam, para sahabat pun melakukan hal yang sama dengan beliau. Anas bin Malik adalah salah satu sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadi saksi langsung dari lembutnya hati Rasulullah terhadap anak-anak. Ia pun akhirnya melakukan hal yang sama dan diketahui pula oleh sahabatnya yakni Tsabit al-Bunaniy. Kebiasaan serupa akhirnya secara turun temurun dilakukan oleh para sahabat dan keturunannya. Melalui cara ini, anak-anak diyakini tidak akan merasa terpaksa dalam memberikan salam. Sebaliknya, mereka justru akan dengan senang hati melakukannya karena telah memahami kebaikan maknanya.