Puasa di bulan Ramadhan bukan saja merupakan ibadah yang bernilai wajib bagi umat Islam. Terdapat makna pengendalian diri yang harus benar-benar di terapkan. Tujuannya tentu saja agar puasa yang dijalankan mencapai kualitas tertinggi. Maka dari itu, bagi mereka yang mampu melakukan ibadah ini dengan iman dan ihtisab akan memeroleh karunia berupa jalan mudah menuju Surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dari Sahl bin Sa’ad ra, Nabi Muhammad saw bersabda,
“Sungguh di Surga itu terdapat sebuah pintu yang diberi nama Al-Rayyan. Yang masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat nanti adalah orang-orang yang berpuasa. Tidak ada satu orang pun yang memasukinya selain mereka. Dikatakan, “Di mana orang-orang berpuasa?” Maka orang-orang yang berpuasa itu berdiri, lalu masuk (melalui pintu tersebut). Ketika mereka semua telah masuk, maka pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi satu orang pun yang masuk melaluinya.” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan dari ibadah puasa. Puasa sendiri adalah satu-satunya ibadah yang dilakukan dan dibalas langsung oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan tanpa alasan, pasalnya ibadah ini berbeda dengan jenis ibadah lainnya. Seseorang yang berpuasa diwajibkan untuk menahan diri dari segala hal yang membatalkannya. Ini berarti seseorang diharuskan memiliki keahlian dalam mengendalikan dirinya selama berpuasa.
Hal ini tentu bukanlah perkara yang mudah. Mengendalikan diri untuk terhindar dari perbuatan sia-sia seperti bergunjing, menahan amarah, hingga menahan hawa nafsu memang terbilang cukup sulit dilakukan. Maka dari itu, pintu Surga Al- Rayyan yang dikhususkan untuk mereka yang berpuasa adalah hadiah Allah Ta’ala yang paling istimewa. Hadiah tersebut adalah balasan bagi hamba yang merelakan hawa nafsunya tertunda sesaat atau bahkan hilang perlahan seiring dijalankannya puasa Ramadhan.