Memenuhi kebutuhan pangan adalah salah satu hal yang pasti kita lakukan. Bukan tanpa alasan, pasalnya pangan adalah kunci utama yang mampu mendukung terlaksananya kegiatan harian kita. Maka dari itu, guna mendapatkan energi yang dibutuhkan kerap kali kita berupaya untuk dapat mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan. Pada kenyataannya, manusia sama sekali tidak membutuhkan makanan berlebih untuk memulihkan energi. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-Nya untuk makan dari segala hal yang bersumber kebaikan dan kehalalan.
Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an, Allah berfirman,
“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. al-Maidah: 88)
Ayat di atas menjelaskan tentang perintah makan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya. Aktifitas makan dilakukan untuk mendukung manusia dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Maka dari itu, makan tidak disarankan dilakukan secara berlebihan. Terkait hal ini, Allah memperingatkan kita untuk dapat selalu memanfaatkan rejeki yang halal guna memeroleh bahan-bahan makanan. Tidak hanya itu, Allah Ta’ala juga memastikan hamba-Nya untuk hanya mengonsumsi makanan yang baik bagi kesehatan.
Umat Islam dilarang keras mencari nafkah dengan cara yang haram. Dalam memenuhi kebutuhan pangan, kita juga dianjurkan untuk mengesampingkan jenis-jenis bahan makanan yang tidak membawa manfaat bagi kesehatan. Alkohol dan daging babi adalah dua dari banyak contoh jenis bahan makanan yang tergolong haram dari keadaan utamanya. Maka dari itu, agar aktifitas makan mampu mencapai tujuan utamanya sekaligus mendapatkan keberkahan dari Allah, hendaknya kita hanya memilih bahan makanan yang bernutrisi baik bagi kesehatan kita.