Dikaruniai kelebihan di dunia sering kali menjadi tantangan yang sangat sulit dilalui oleh umat manusia. Bagaimana tidak? Kelebihan dalam perkara ilmu, harta, kekuasaan, dan sejenisnya memang menjadi alasan utama dari timbulnya kesombongan dalam hati seseorang. Hal ini terjadi lantaran mereka merasa bahwa diri mereka lebih baik dari pada orang lain sehingga kerap berbuat seenaknya tanpa memikirkan perasan orang lain atau kerugian yang mungkin ditimbulkan. Namun, perlu diketahui bahwa kesombongan sejatinya hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apa pun alasannya, umat manusia dilarang memelihara sifat buruk tersebut dalam hatinya.
Bukan tanpa sebab, pasalnya akan ada peringatan sekaligus azab yang diterima ketika kelak hari Kiamat tiba. Hal ini sebagaimana diketahui dari ‘Abdullah bin ‘Umar yang berkata bahwasanya “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,
‘Pada hari kiamat kelak, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan melipat langit. Setelah itu, Allah akan menggenggamnya dengan tangan kanan-Nya sambil berkata: ‘Akulah Sang Maha Raja. Di manakah sekarang orang-orang yang selalu berbuat sewenang-wenang? Dan di manakah orang-orang yang selalu sombong dan angkuh? ‘ Setelah itu, Allah akan melipat bumi dengan tangan kiri-Nya sambil berkata: ‘Akulah Sang Maha Raja. Di manakah sekarang orang-orang yang sering berbuat sewenang-wenang? Di manakah orang-orang yang sombong? ‘” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat dam umatnya, beliau menyampaikan bahwa saat Kiamat terjadi kelak Allah akan membuktikan kekuasaannya sebagai Maha Raja terutama pada orang-orang yang angkuh dan sombong di dunia. Diketahui pada hadist di atas bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan melipat langit dan menggenggamnya di tangan kanan-Nya. Setelahnya Dia mencari orang-orang yang sombong sehingga gemar berbuat sewenang-wenang semasa hidupnya di dunia. Tak hanya itu, Allah juga akan melipat bumi dan melipatnya di tangan kiri-Nya. Dia pun juga akan kembali mencari orang-orang yang angkuh dan suka berbuat semena-mena lagi merugikan sesama.
Kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut akan ditampakkan kelak di hari Kiamat pada manusia yang memelihara kesombongan, yang merasa lebih baik, hingga gemar merendahkan sesama. Perasaan buruk yang menyelimuti hati mereka tersebut menjadi alasan dari setiap tindakan bakhil, keji, dan mungkar yang dilakukan mereka semasa di dunia. Pada hari Kiamat, Allah mencari mereka dengan senantiasa meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya yang mendatangkan penderitaan orang lain. Sungguh, balasan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap mereka adalah nyata. Bukan tanpa sebab, pasalnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pum telah memperingatkan kita untuk tidak memelihara kesombongan meski hanya sebesar biji zarrah.
Oleh karenanya, umat Islam dianjurkan agar dapat selalu bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Memelihara ketakwaan membantu kita menyadari betapa besar dan kuasanya Allah atas langit dan bumi. Hal ini pada akhirnya membuat kita merasa sangat kecil dan tak memiliki daya upaya sehingga selalu bergantung pada rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Begitulah sejatinya hal utama yang wajib kita pelihara di dalam hati. Ketakwaan memelihara diri kita dari sikap angkuh dan sombong yang menjadi alasan utama di balik banyaknya perbuatan semena-mena terjadi di dunia. Ketakwaan juga membuktikan bahwa kita mengikuti sunah yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga dapat meningkatkan peluang untuk berada di Surga dengan beliau.