Amal saleh menjadi salah satu aktifitas yang sering kali diupayakan oleh umat Islam. Tujuannya adalah agar mampu menjadi bekal penimbun pahala guna menuju akhirat kelak. Namun, ada kalanya beramal saleh dilakukan atas dasar keterpaksaan atau hanya sekedar ikut-ikutan saja. Pada kenyataannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menilai pahala amal kita dari niat yang tertanam dalam hati. Maka dari itu, dibutuhkan upaya tersendiri agar kita mampu mengatur niat beramal sesuai dengan kriteria yang dapat diterima Allah.
Sejatinya ada kiat-kiat yang bisa kita lakukan jika kita mampu selalu mengingat beberapa hal di bawah ini. Dari Hakîm bin Hizam Radhiyallahu anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya. Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allah akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya.”
Hadist di atas menjelaskan tentang kiat agar niat amal saleh yang kita lakukan tidak melenceng dan sesuai dengan kriteria yang bisa diterima oleh Allah Ta’ala. Pertama, kita perlu memahami bahwa ‘tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah’. Ungkapan ini sejatinya tidaklah bermaksud merendahkan pihak yang menerima amal. Hanya saja, Rasulullah memperingatkan umatnya bahwa sekecil-kecilnya hal yang kita lakukan, selama berniat ikhlas karena Allah masih akan lebih baik dari pada berpangku tangan saja.
Yang kedua, agar amalan saleh kita dapat sesuai dengan kriteria yang diterima Allah, pastikan pula bahwa orang terdekatlah yang menerima manfaatnya. Tepat sekali, keluarga adalah bagian dari golongan orang-orang yang menjadi tanggungan kita. berbuat amal dengan cara bersedekah bahkan dianjurkan terlebih dahulu untuk dilakukan terhadap mereka ketimbang orang lain. Maka dari itu, memenuhi kebutuhan keluarga dianggap lebih baik dari pada susah payah bersedekah pada sesama.
Sementara yang ketiga, pastikan bahwa kita mampu menebar manfaat pada orang lain terutama ketika kita memang tidak sedang membutuhkannya. Baik hal tersebut berupa materi atau hal yang berkaitan dengan tenaga, waktu, dan fikiran sejatinya semakin utama disedekahkan ketika kita sedang butuh dan dalam waktu luang. Hal tersebut menjadi pertanda bahwa apa yang kita perbuat bagi orang lain benar-benar tersampaikan manfaatnya. Itulah beberapa kiat yang bisa dilakukan agar niat amal saleh tidak melenceng dan diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala.