Memeroleh kemuliaan yang setara dengan beribadah 1000 bulan lamanya adalah hal yang didambakan oleh hampir seluruh umat Islam. Lailatul Qadar, begitulah karunia tersebut dikenal. Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan rahmat terindah pada hamba-Nya yang bisa merasakan kemuliaan tersebut. Namun, mengingat begitu istimewanya Lailatul Qadar tentu saja hal ini sering membuat kita bertanya-tanya seperti apa sejatinya orang yang mampu memeroleh kebaikannya.
Seperti dilansir melalui Kalam, Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani di dalam Kitab Al-Ghunyah Juz 2, Hal. 23 berkata:
“Bahwasa-nya Malaikat Jibril ‘alaihissalam jika turun dari langit pada malam Lailatul Qadar, tidak akan membiarkan seorang manusia-pun kecuali Malaikat Jibril akan mengucapkan salam dan menjabat tangan-Nya.”
Melalui Kitab Al-Ghunyah, Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani menyatakan tentang ciri-ciri dari seseorang yang mendapatkan kebaikaan Lailatul Qadar. Hal tersebut dapat terlihat dari tiga perkara yakni, tubuh yang gemetar, hati yang lembut hingga mudah menangis, dan juga air mata yang bercucuran tanpa henti. Ketiga tanda ini sejatinya mencerminkan bahwa seseorang telah mendapatkan salam sekaligus jabatan tangan dari Malaikat Jibril sebagai tanda diperolehnya Lailatul Qadar.
Kemuliaan yang didapatkan ini kelak akan merubah diri orang tersebut menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya. Ia diharapkan mampu semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak hanya itu, setiap ibadah yang dijalankan bukan lagi dianggap kewajiban melainkan sebagai suatu kenikmatan. Mereka akan senantiasa untuk selalu berupaya mentadabburi al-Qur’an sebagai pedoman dan pelajaran yang bisa dijadikan arahan bagi kehidupannya.