Keutamaan bulan Dzulhijjah memang tak perlu diragukan lagi. Selain memang merupakan bulan datangnya hari raya Idul Adha sekaligus pelaksanaan ibadah haji dan qurban, Dzulhijjah juga dianggap sebagai salah satu momen terbaik untuk memperbanyak amalan sunnah. Berikut beberapa jenis amalan yang sebaiknya tetap dipertahankan hingga akhir Dzulhijjah.
Berinfak
Berinfak adalah bentuk amalan yang cukup dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk dilakukan di bulan Dzulhijjah. Manfaat yang dihadirkan begitu nyata karena langsung berdampak pada kehidupan sesama. Bahkan, seseorang yang banyak verinfak di bulan suci ini sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana Allah berfirman dalam al-Qur’an,
“Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Baqarah: 195)
Bertaubat dan bertaqarrub pada Allah Ta’ala
Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan melipat-gandakan balasan pada setiap perbuatan baik yang dilakukan di bulan suci. Khususnya di bulan Dzulhijjah, niat baik untuk bertaubat sekaligus bertaqarrub pada Allah pun akan berbuah pengguguran dosa-dosa. Bukan tanpa sebab, pasalnya setiap amalan baik yang dilakukan di bulan Dzulhijjah akan senantiasa dicintai oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana diketahahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah pernah bersabda,
“Tidak ada amalan saleh yang lebih dicintai Allah daripada amalan yang dilakukan di sepuluh hari ini (hari-hari pertama bulan Dzulhijjah). Maka para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad fi sabilillah? ” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah. Kecuali seseorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya namun tidak ada satupun yang kembali.” (HR. Bukhari)
Berumrah bagi yang mampu
Begitu besarnya keutamaan bulan Dzulhijjah hingga apa saja perbuatan baik yang umat Islam lakukan akan dibalas kebaikan oleh Allah Ta’ala. Bagi mereka yang diberi kemampuan, sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah haji. Begitu juga dengan ibadah umrah yang dilakukan di bulan ini dapat menjadi alasan gugurnya dosa-dosa kita. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)