Berinfak adalah salah satu amalan sunnah yang mampu mendatangkan pahala luar biasa. Tidak jarang, aksi amal tersebut juga menjadi penyebab dari berlimpahnya rahmat dan rejeki yang kita terima. Sayangnya, tidak semua infak berawal dari hati yang tulus semata-mata untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala saja.
Hal ini sungguh amat disayangkan. Berinfak yang dilakukan dengan niat memamerkan atau untuk mendapatkan pujian tentu saja hanya akan menggugurkan setiap pahala. Bahkan materi yang telah dikeluarkan pun tidak akan berarti apa-apa. Allah Ta’ala pun telah menyiapkan ganjaran teramat pedih bagi mereka yang riya’ dalam berinfak.
Sebagaimana dalam suatu hadist, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Orang yang pertama kali dipanaskan dengan (tubuh) mereka api Neraka pada hari kiamat ada tiga golongan…” Kemudian beliau berkata, ”Dan dihadirkan orang yang bersedekah,” sampai dengan sabda Nabi, “Allah berkata: ‘Engkau berdusta. Sesungguhnya engkau bersedekah agar dikatakan dermawan. Begitulah (kenyataan) yang telah dikatakan…,” (HR. Muslim: 1095)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu penyebab mengapa seseorang di akhirat nanti dapat dengan mudah merasakan panasnya api Neraka. Hal tersebut dapat terjadi lantaran niat yang mereka utarakan dalam berinfak tidaklah ikhlas dilakukan untuk Allah Ta’ala. Mereka yang berinfak hanya untuk mendapatkan pujian tergolong dalam pendusta.
Maka, balasan paling pedih bagi mereka yang riya’ dalam berinfak adalah Neraka yang teramat panas. Mereka kekal di dalamnya. Sungguh begitu sia-sia tumpukkan materi yang telah mereka berikan pada orang lain. Nyatanya, berinfak atas dasar riya’ tak sedikit pun memberikan manfaat bagi kita. Berinfak hendaknya dilakukan hanya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.