Allah SWT sejatinya telah mengatur segala hal terkait tuntunan untuk menjalankan kehidupan bagi hamba – Nya. Tuntunan ini semata – mata dibuat dengan tujuan agar umat manusia terutama kaum Muslimin dapat memanfaatkan waktunya di dunia guna menumpuk amalan baik yang akan diperhitungan kelak di akhirat. Segalanya tertuang dengan lengkap dalam Al – Qur’an.
Salah satu hal yang cukup diatur pelaksanaannya oleh Allah SWT adalah cara membelanjakan harta yang tepat. Sebagaimana firman – Nya dalam Al – Qur’an yang berbunyi:
“Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al – Baqarah ayat 262)
Ayat di atas menjelaskan tentang anjuran terkait cara berinfak yang tepat. Allah SWT akan meridhoi sekaligus memberikan pahala berlipat ganda bagi siapa saja yang senantiasa bersedekah tanpa mengingat dan menyebut – nyebut kembali perbuatan baiknya itu. Bukan tanpa alasan, pasalnya sikap demikian dikhawatirkan hanya akan membuat penerima sedekah menjadi tersinggung dan sakit hati.
Hal ini pulalah yang sejatinya menjadi alasan mengapa Allah SWT tak segan memberikan azab bagi mereka di akhirat kelak. Menyebut – nyebut sedekah yang diberikan hanya akan menimbulkan permusuhan dan kebencian saja. Maka dari itu, hendaknya dalam berinfak kita wajib meluruskan niat yang ikhlas dan maksud serta tujuan semata – mata hanya untuk Allah SWT saja.