Waspada, Ini Kerugian yang Didapat di Akhirat Jika Lupa Bayar Hutang

Bertahan hidup di dunia memang bukanlah perkara yang mudah. Kita membutuhkan upaya agar tetap mampu menjalani kehidupan. Terutama jika memiliki tanggungan, dibutuhkan usaha lebih agar dapat memberikan nafkah kepada keluarga. Beragam cara dilakukan untuk bisa memenuhi seluruh kebutuhan. Sayangnya, tidak semua cara dapat dijalankan dengan menyesuaikan syariat. Terlebih lagi jika upaya tersebut harus membuat orang lain turut kesulitan karena harus memberikan piutang pada kita.

Memang sejatinya tak ada yang salah dengan berhutang. Namun, sebagai umat Islam kita harus memerhatikan kewajiban dalam membayarnya. Bukan tanpa sebab, pasalnya meninggalkan hutang bahkan saat ajal telah dekat membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk terampuni segala dosa-dosanya. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Orang yang mati syahid maka akan diampuni dosanya kecuali orang yang memiliki hutang.” (HR. Muslim)

Hadist di atas menjelaskan tentang kerugian yang dialami oleh seseorang yang meninggalkan hutang meski telah berpulang. Ya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa hutang dapat menjadi penghalang datangnya kebaikan yang akan didapatkan seseorang yang mati meski pun ia syahid. Menurut beliau, setiap orang yang mati syahid sudah pasti akan masuk Surga dan diampuni dosa-dosanya. Namun, berbeda dengan mereka yang mempertahankan hutangnya dan belum sempat melunasinya, walaupun mati syahid tetap tidak mendapatkan kebaikannya.

Hutang adalah kewajiban. Sampai kita menemukan ajal pun kewajiban tersebut harus tetap ditunaikan. Maka dari itu, hendaknya kita tidak menunda pelunasan hutang. Meski pun orang yang memberikan piutang belum menagihnya, jangan pernah kita memanfaatkan kondisi tersebut untuk mengundur pelunasan hutang. Mungkin saja, materi yang dipinjam tidaklah seberapa. Sayangnya, tetap saja Allah Subhanahu wa Ta’ala mencatatnya sebagai janji yang wajib dipenuhi. Bahkan, hal yang paling merugikan dari meninggalkan hutang adalah jauh dari ampunan Allah Ta’ala.