Hubungan antar sesama kaum Muslimin adalah hubungan yang telah Allah Ta’ala ridai dengan senantiasa saling menjaga dan menolong satu sama lain. Hubungan inilah yang juga dapat menjadi sebab turunnya berkah sekaligus pahala bagi seluruh umat Islam. Maka dari itu, seruan dan anjuran untuk senantiasa menjaga tali silaturahmi amat digencarkan. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan memelihara hati sesama kaum Muslimin dari rasa sakit terutama yang berkaitan dengan aib dirinya.
Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya yang belum sampai ke dalam hatinya, janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, janganlah kalian menjelek-jelekkannya, janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim niscaya Allah akan mencari aibnya. Barang siapa yang Allah mencari aibnya niscaya Allah akan menyingkapnya walaupun di dalam rumahnya.” (HR. At Tirmidzi)
Hadist di atas menjelaskan tentang anjuran untuk senantiasa memelihara kenyamanan antar sesama umat Islam. Salah satu dari bentuk kenyamanan tersebut adalah terpeliharanya aib. Kaum muslimin dianjurkan untuk dapat memelihara diri mereka dari tindakan yang mampu menyingkap aib orang lain. Bukan tanpa sebab, pasalnya hal tersebut termasuk dalam bentuk tindakan mengganggu dan juga menjelek-jelekkan sesama umat Islam. Kedua tindakan ini sejatinya dapat menjadi alasan dari tersakitinya hati orang lain.
Saat hati seseorang sakit meski pun dia diam dan tak membalas, sejatinya azab Allah Ta’ala tetap ada. Allah bersama dengan orang-orang yang terzalimi dan senantiasa mendengar segala bentuk doa dan permohonan mereka. Bahkan sebagai balasan dari perbuatan tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga dapat melakukan hal yang sama yakni menyingkap aib orang yang gemar mencari-cari aib orang lain. Maka dari itu, kita hendaknya harus dapat menjaga sikap dan lisan agar tidak menyakiti orang lain bahkan tanpa kita sadari.