Waspada dengan Rencana Jahat, Dampaknya Berbalik Lebih Berat

Untuk bisa tetap bertahan hidup, setiap orang memiliki cara tersendiri. Selain mencari nafkah, ada beberapa di antara kita yang masih mengerjakan profesi sampingan demi mencukupi yang dibutuhkan. Di sisi lain, ada pula yang sudah ahli dalam mengelola bisnis pribadi. Sayangnya, banyak juga yang masih harus menggantungkan harapan pada orang lain demi mencapai tujuan yang sama. Meski setiap orang memiliki cara masing-masing dalam bertahan hidup, sejatinya kita semua tetap harus mengupayakan kenyamanan bagi sesama. Hal ini menandakan bahwa dalam mencapai tujuan, umat manusia hendaknya menghindari perkara yang mampu mendatangkan kerugian bagi orang lain.

Bukan tanpa sebab, pasalnya perbuatan buruk yang diselipkan dalam tujuan hidup meski hanya sekedar rencana kelak akan berbalik kepada yang melakukannya. Hal tersebut adalah satu di antara banyak peringatan dan janji Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya. Sebagaimana tertulis di dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,

“….Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri…” (Surah Fatir: 43)

Ayat di atas menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang gemar merencanakan tindak kejahatan. Kejahatan sendiri adalah bentuk perbuatan keji yang sangat dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal tersebut akan menimbulkan banyak kerugian bagi orang lain mulai dari kesedihan, kesengsaraan, kehancuran, kegagalan, dan masih banyak lagi. Seluruh perbuatan yang mampu mendatangkan keburukan bagi orang lain sudah pasti amat dibenci oleh Allah dan telah tercatat balasannya di akhirat nanti. Bahkan, jika perbuatan buruk tersebut masih sekedar rencana semata Allah Ta’ala pun berjanji akan segera membalikkan rencana yang sama agar menimpa orang yang merencanakannya.

Janji Allah ini adalah cerminan dari betapa buruknya perbuatan jahat yang dilakukan seseorang terhadap orang lain. Begitu jahatnya hingga keburukan serupa juga dapat menjadi masalah bagi yang memulainya. Oleh karena itu, umat Islam dilarang keras menyakiti sesama. Terutama jika hal ini dilakukan untuk sekedar memuluskan kepentingan pribadi semata, maka bersiaplah untuk menerima ganjarannya. Agar keburukan tersebut tidak menimpa diri kita baiknya kita meninggalkan hal-hal dan niat-niat yang mampu mendatangkan kerugian bagi orang lain. Jika memang memerlukan kekuatan untuk bertahan hidup, yakinilah bahwa Allah Ta’ala Maha Kuat yang dapat menjadi tempat terbaik bagi kita untuk bergantung.