Berhijrah sering kali dianggap sebagai perkara yang amat sulit dilakukan. Bukan tanpa alasan, pasalnya kesulitan tersebut justru datang dari diri sendiri yang masih berupaya untuk menahan diri dari berbagai macam godaan agar tidak kembali berbuat kesalahan. Sayangnya, kesulitan ini kerap disamakan dengan tanggapan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap niat berhijrah kita. Tidak jarang, dikarenakan pikiran yang merasa sulit berubah tersebut membuat kita juga berpikir bahwa Allah sulit mengampuni dosa-dosa kita.
Pada kenyataannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun. Rahmat dan karunia-Nya amat besar sehingga tidak bisa disamakan dengan perbuatan dan pikiran kita. Bagaimana tidak? Allah telah berjanji akan memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang bertobat dan berhijrah selama mereka berniat tulus dan ikhlas dalam melakukannya. Hal ini sebagaimana diketahui Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, yang berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu kamu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi)
Hadist di atas menjelaskan tentang kebesaran hati Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam memberikan kesempatan pada hamba-Nya untuk bertobat dan berhijrah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan firman Allah tersebut yang berisikan tentang cinta Allah pada hamba-hamba-Nya. Tepat sekali, tak peduli seberapa besar dan banyaknya dosa yang dilakukan oleh hamba-Nya, selama seseorang datang kepada Allah dengan niat bertobat tentu Allah akan membukakan pintu ampunan-Nya.
Meski terbilang mudah dan sederhana, tentu saja dibutuhkan syarat utama yang harus dilakukan seseorang yang ingin bertobat. Ya, syarat tersebut berkaitan dengan janji untuk sesegera mungkin berhijrah. Hijrah yang dimaksud bukanlah sekedar merubah gaya hidup dan berpakaian saja yang semakin tertutup. Hijrah adalah saat di mana seseorang berusaha sekuat tenaga melawan godaan untuk kembali berbuat dosa dan maksiat. Barang siapa yang mampu melakukannya, maka pintu ampunan Allah akan terbuka lebar. Maka dari itu, jangan berkecil hati walaupun diri dipenuhi dosa. Berusahalah dan tepati selalu janji suci kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.