Tips Memeroleh Manfaat dari Haji yang Mabrur

Melaksanakan ibadah haji bukanlah perkara yang mudah. Bagaimana tidak? Dibutuhkan durasi yang tidak singkat agar amalan-amalan wajib haji terlaksana dengan tepat. Hal ini pada akhirnya memungkinkan para jamaah untuk dapat tinggal lebih lama di Tanah Suci sebagai upaya untuk menuntaskan segala kewajiban. Uniknya, banyak jamaah yang bahkan telah merasa Tanah Suci seolah kampung halaman sendiri. Sayangnya, durasi yang cukup panjang ini justru tidak jarang membuat jamaah lupa bahwa diri mereka tengah melaksanakan haji.

Akibatnya, banyak yang menyamakan momen di Tanah Suci dengan momen sehari-hari sehingga kadang kala tidak mampu mengontrol emosi atau pun hawa nafsu. Pada kenyataannya, melaksanakan haji haruslah dibarengi dengan upaya untuk tidak berbuat sembarangan yang mampu menimbulkan dosa. Bukan tanpa alasan, pasalnya melalui upaya tersebut seseorang berkesempatan memeroleh haji yang mambrur. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya,” (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu cara yang bisa dimanfaatkan oleh umat Islam untuk memeroleh haji yang mabrur. Selain dengan melakukan serangkaian amalan-amalan wajib mau pun sunnah berhaji, seseorang juga dianjurkan untuk dapat menjauhkan diri dari perkataan keji dan perbuatan dosa lainnya. Bukan tanpa alasan, pasalnya dua hal tersebut mampu mendukung diri kita agar memeroleh haji yang mabrur. Meski pun demikian, sejatinya keberhasilan tersebut tidaklah ditandai dari panggilan haji.

Haji yang mabrur adalah ibadah haji yang dilakukan oleh seseorang yang mampu membawa perubahan besar dalam hidupnya. Seseorang yang dikaruniai kemambruran oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjadi orang yang jauh lebih baik lagi. Saat kembali dari Tanah Suci, seseorang dengan haji yang mambrur akan terlahir kembali seperti orang tanpa dosa karena Allah Ta’ala telah mengampuni dirinya. Ia akan menjalani hidup baru dengan cara dan aturan yang menyesuaikan syariat Islam. Begitulah sejatinya kebermanfaatan haji yang mabrur.