Tips Membalas Salam dari Kalangan Non-Muslim Sesuai Anjuran Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam

Membina hubungan dengan orang lain sejatinya merupakan salah satu fungsi manusia. Bagaimana tidak? Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang mana membutuhkan komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang lain agar dapat menjalani hidup sesuai dengan aturan yang tepat di muka bumi ini. Melalui hubungan yang terjaga dengan orang lain, manusia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, dikarenakan sifat alami manusia yang berbeda-beda membuat keyakinan sekaligus kebiasaan yang dilakukan pun berbeda atau bahkan mengikuti apa yang diyakini. Sayangnya, tak semua kebiasaan dapat diterapkan oleh setiap orang.

Terutama agama Islam, terdapat banyak aturan yang ditegakkan dengan tujuan untuk melindungi umatnya. Namun, beberapa kalangan mungkin saja berusaha untuk dapat membina hubungan yang baik dengan umat Islam. Sebaliknya, hal yang mereka lakukan sering kali tidak sesuai dengan ajaran agama atau kebiasaan kita terutama dalam menyapa dan memberi salam. Ya, kalangan umat yang kafir dengan berbagai alasan diketahui menyapa umat Islam dengan cara yang cukup serupa dengan kebiasaan kita. Namun, perlu diketahui bahwa makna dari salam yang mereka ucapkan tidaklah sama dengan salam yang biasa dilakukan oleh umat Islam.

Lantas, bagaimana cara yang tepat dan dianjurkan oleh Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam dalam membalas sapaan mereka? Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist dari ‘Abdullah bin ‘Umar rahdiyallahu ‘anhu, ia berkata sesungguhnya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

Apabila orang Yahudi memberi salam kepadamu, maka hanyasanya seseorang dari mereka itu berkata “As-saamu ‘alaika (Mudah-mudahan kematian atasmu)”. Maka katakanlah, “Wa ‘alaika (Dan atasmu juga)“. [HR. Bukhari juz 7, hal. 134]

Hadist di atas menjelaskan tentang cara yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bagi umat Islam untuk membalas salam dari kalangan orang-orang kafir. Salam sendiri dinilai sebagai salah satu bentuk sedekah kita kepada orang lain. Kalimat salam yang tepat berbunyi ‘Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh’. Arti dari kalimat salam amatlah indah. Di dalamnya terdapat doa untuk keselamatan bagi orang yang menerimanya. Bahkan, mereka yang memberikan salam dengan ungkapan yang panjang dan lengkap sejatinya juga memohonkan rahmat dan berkah bagi orang yang menerimanya. Oleh karena itu, di dalam ajaran agama Islam kita dianjurkan untuk dapat membalas salam.

Hal ini ditujukan agar doa dan harapan yang sama juga tertuju pada yang memberikan salam. Namun, bagi kalangan kafir ucapan salam sering kali yang dilantunkan sering kali tidak lengkap. Pada zaman Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, ucapan salam dari kalangan kafir berbunyi “As-saamu ‘alaika yang berarti ‘Mudah-mudahan kematian atasmu’. Terkait hal ini, tentu saja salam yang diucapkannya tidak sesuai dengan syariat Islam. Maka dari itu, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk membalasnya dengan ungkapan Wa ‘alaika yang berarti ‘Dan atasmu juga’. Begitulah cara yang bisa kita manfaatkan dalam membalas salam dari kalangan kafir.