Menuntut ilmu dalam ajaran agama Islam dianggap sebagai salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Bagaimana tidak? Dengan berbekal ilmu yang tepat memungkinkan seseorang untuk dapat berpikir yang benar. Hal ini akhirnya mampu membantu mereka untuk membedakan mana perkara yang baik dan juga mana perkara yang buruk. Tidak hanya itu, kemungkinan bagi seseorang yang berilmu untuk kehilangan arah dalam hidup juga sangat jarang terjadi.
Meski pun begitu, kekayaan ilmu yang dimiliki sejatinya tidaklah bernilai apa-apa jika tidak mendatangkan manfaat. Ilmu yang disedekahkan dan selalu dimanfaatkan oleh mereka yang menerimanya menjadi alasan mengapa seseorang bisa mendapatkan pahala secara berkepanjangan. Sebaliknya, mereka yang pelit akan berbagi ilmu hanya akan menderita kelak di akhirat. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu yang dia ketahui kemudian dia menyembunyikannya, maka dia akan dicambuk pada hari kiamat dengan cambuk dari neraka.” (HR. Tirmidzi no. 2573)
Hadist di atas menjelaskan tentang nasib bagi orang-orang yang kikir dalam membagikan ilmu yang dimilikinya. Tepat sekal, Rasulullah berpesan pada umatnya bahwa ilmu yang disembunyikan dan tidak membawa manfaat hanya akan menjadi alasan mengapa seseorang mendapat ganjaran yang pedih di Neraka. Kelak mereka yang menyembunyikan ilmu akan dicambuk di hari Kiamat. Bagaimana tidak? Manfaat dari ilmu yang diperolehnya pun tidak ada sama sekali.
Maka dari itu, hendaknya umat Islam jangan sekali-kali menganggap remeh pada orang-orang yang bertanya akan saran dan pengalaman. Kekayaan ilmu yang kita miliki bisa jadi membawa arahan yang baik pada mereka yang membutuhkan. Hal ini juga menjadi alasan mengapa Allah akan memudahkan kehidupan bagi hamba-Nya yang gemar menyebar ilmu. Pahala yang tidak terputus dan terus hadir secara berkepanjangan juga menjadi milik orang-orang yang gemar berbagi ilmu.