Mencari rezeki sering kali menjadi aktivitas yang cukup menguras tenaga. Bagaimana tidak? Hal ini lantaran cara mencari rezeki yang ditempuh berbeda-beda. Ada yang bisa mendapatkan rezeki dengan kemampuan akademiknya, namun ada pula yang harus bekerja ekstra dengan waktu dan tenaga. Pada dasarnya, setiap orang berkewajiban melakukannya paling tidak untuk memenuhi kebutuhan pribadi semata. Meski pun demikian, kerap kali hal yang kita harapkan tidak juga datang meski upaya yang dilakukan sudah amat besar. Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan lantas memutuskan memilih jalan yang haram. Pada kenyataannya, setiap manusia sudah ditentukan rezekinya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tugas utama kita selain berusaha adalah bersabar sambil tetap bertawakal. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda yang berbunyi sebagai berikut ini,
“Wahai manusia bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, karena tidaklah suatu jiwa akan mati hingga terpenuhi rezekinya, walau lambat rezeki tersebut sampai kepadanya, maka bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, ambillah rezeki yang halal dan tinggalkanlah rezeki yang haram.” (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadist di atas mengingatkan umatnya untuk tetap bertakwa pada Allah meski jalan mencari rezeki yang ditempuh amatlah sulit. Hal ini beliau sampaikan kepada para sahabat dan umatnya untuk menjaga mereka semua agar tetap berada pada jalan yang benar. Rasulullah pun menjelaskan bahwa setiap orang telah ditetapkan atas mereka rezeki miliknya dan tidak akan mati meninggalkan dunia jika seluruh rezeki tersebut belum sampai kepadanya. Hal ini mengisyaratkan bahwa datangnya rezeki adalah sesuatu yang pasti. Namun, hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tahu kapan waktu tepatnya karena Dia-lah yang mengatur segala urusan umat manusia.
Oleh karenanya, kita tidak perlu berkecil hati jika harapan yang kita ungkapkan pada Allah belum juga hadir. Sebaliknya, umat Islam dianjurkan untuk senantiasa memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai langkah terhadap upaya untuk menghindari diri dari perkara-perkara haram akibat tidak sabar dalam memeroleh kenikmatan. Apa pun keadaan yang tengah dialami, kita tetap dianjurkan untuk bisa memilih cara yang baik dan makan makanan dari cara yang baik pula. Bukan tanpa sebab, pasalnya hal ini menjadi alasan utama dari datangnya keberkahan terhadap hidup kita dan keluarga. Begitulah sejatinya langkah yang harus selalu kita jaga dalam perkara mencari rezeki yang diridai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.