Gelaran akbar Pemilu 2024 tak lama lagi akan segera berlangsung. Indonesia akan memperbarui pemimpinnya. Tentu saja, seluruh rakyat mengharapkan pembaruan pemikiran namun tetap mempertahankan kriteria pemimpin yang jujur, adil, lagi mampu menjaga amanah. Sejatinya, sebagian besar masyarakat Indonesia sepakat dengan kriteria tersebut. Namun, jika kita hendak menelisik lebih jauh tentang kriteria pemimpin yang dibutuhkan, khususnya oleh umat Islam tentu saja seorang pemimpin haruslah dia yang mementingkan urusan dan kemaslahatan umat.
Bukan tanpa sebab, pasalnya pemimpin yang tidak peduli pada rakyat maka mereka akan menerima kesulitan atas perbuatan yang dilakukannya. Dari Abu Al Hasan ia berkata: Amr bin Murrah berkata kepada Mu’awiyah: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang pemimpin yang menutup pintu rumahnya karena tidak mau melayani orang yang memerlukan, fakir miskin, dan sangat membutuhkan, kecuali Allah akan menutup pintu langit karena kefakiran, kesulitan dan kemiskinannya.” (Sunan Tirmidzi 1253)
Hadist di atas menjelaskan tentang peringatan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya yang menerima amanah sebagai pemimpin namun lalai dari tugasnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa pemimpin yang melepas tanggung jawab kepemimpinannya dengan menelantarkan orang-orang yang membutuhkannya maka Allah akan menutup pintu langit bagi dirinya. Pintu langit tertutup karena kefakiran yang terdapat dalam hati pemimpin yang tak amanah. Mereka yang mengesampingkan urusan umat akan segera mendapat kesulitan sekaligus kemiskinan.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk bisa memerhatikan perkara ini. Terutama orang-orang Mukmin yang tengah ikut serta dalam upaya menegakkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia pada gelaran Pemilu 2024. Hendaknya harus selalu menanamkan tujuan yang dalam untuk senantiasa menghadirkan perubahan positif bagi seluruh masyarakat. Segala perubahan tersebut pun juga dapat segera terwujud melalui kerja sama yang maksimal dari setiap diri masyarakat Indonesia. Tepat sekali, kita pun sebagai masyarakat juga wajib peduli pada orang lain agar gerakan ini dapat selalu meluas dan terus ditegakkan. Dengan begitu, kefakiran dan kemiskinan dapat diberantas secara perlahan.