Ada banyak alasan mengapa seseorang melakukan perjalanan dengan kendaraan. Salah satu sebab yang tak bisa kita hindari adalah kewajiban dinas pekerjaan. Kunjungan, pertemuan, dan berbagai kebutuhan perkantoran lainnya memungkinkan seseorang melakukan perjalanan jarak jauh. Ada yang memanfaatkan transportasi umum ada pula yang membawa kendaraan pribadi sebagai pilihan mudah memeroleh akomodasi. Namun, sebagian besar orang sering kali lupa akan adab perjalanan yang tepat. Alih-alih memohon keselamatan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kebanyakan di antara kita justru memilih untuk menikmati perjalanan dengan berbagai melodi dan irama nyanyian.
Pada kenyataannya, cara menghabiskan waktu perjalanan tersebut justru merupakan alasan mengapa setan gemar membuntuti seseorang selama dalam perjalanan. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam pernah bersabda yang berbunyi sebagai berikut ini,
“… Sedangkan pengendara yång dalam, perjalanannya disertai dengan musik, nyanyian atau sejenisnya, maka yang menjadi penumpangnya adalah setan.” (HR. Thabrani dalam Majmu A-Kabir no. 895 dishahihkan oleh Albani dalam shahih Aljami no 5705)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu sebab setan senang mengikuti diri seseorang. kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam menyampaikan bahwa orang-orang yang bepergian sementara dalam perjalanan mereka lebih senang mendengarkan musik, nyanyian, atau bunyi-bunyian lain maka setan akan ikut menumpang dalam perjalanan mereka. Hal ini terjadi lantaran orang-orang yang berada dalam perjalanan ini sama sekali tidak mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak jarang, para setan menjerumuskan manusia pada perbuatan yang melanggar aturan agama selama dalam perjalanan. Ini salah satu alasan mengapa banyak kecelakaan dapat terjadi. Pada kenyataannya, kita semua mengetahui bahwa Allah merupakan pemegang kendali atas hidup kita.
Sudah sepatutnya kita memohon pertolongan agar selalu berada dalam lindungan-Nya, terutama saat tengah berkendara dalam perjalanan. Oleh karenanya, adab perjalanan seharusnya dimulai dengan membaca doa bepergian. Salah satunya adalah “Allohumma hawvwin ‘alainaa safaranaa hadzaa waathwi ‘annaa bu’dahu. Allohumma antashookhibu fiissafari walkholiifatu fil ahli”. Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.” Setelah itu, isi perjalanan kita dengan senantiasa berzikir. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa-doa kita hingga dapat selamat selama perjalanan sampai tujuan.