Sunah Rasulullah Seusai Salat yang Jarang Diketahui Umat

Melaksanakan salat di awal waktu merupakan salah satu amalan yang dianggap utama. Bukan tanpa alasan, pasalnya hal ini menandakan adanya bukti ketaatan seorang hamba pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak hanya itu, melengkapi rangkaiannya dengan berbagai jenis zikir dan salat sunah sesudah pelaksanaan salat fardu juga menjadi bagian dari anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Seluruh hal tersebut sudah sangat sering kita saksikan dan telah menjadi bagian dari rutinitas ibadah harian kita. Meski pun demikian, sejatinya sunah Rasulullah juga terbilang luas. Begitu banyaknya kebaikan yang dianjurkannya sampai-sampai tidak semua sunah benar-benar kita ketahui.

Salah satu di antaranya adalah meninggalkan salat dari sebelah kanan. Hal ini sebagaimana tertulis dalam suatu hadist yang berbunyi sebagai berikut ini,

Dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu dia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meninggalkan shalat dari sebelah kanan.” (HR. Muslim)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang jarang sekali kita dengar. Meski pun demikian, sunah tersebut sangat baik dan dianjurkan untuk dapat diikuti. Ya, setelah selesai melakukan salat berjamaah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya akan meninggalkan area salat dari sebelah kanan. Salat sendiri adalah perintah dari Allah Subhnahu wa Ta’ala. Sementara mendahului sesuatu dari kanan adalah kebaikan yang disenangi oleh Allah. Terutama jika kita meninggalkan salat dengan memilih arah kanan menandakan bahwa kita mengharapkan kebaikan akan datang setelahnya.

Selain menunaikan kewajiban, salat juga menjadi relaksasi sejenak bagi umat Islam di tengah hiruk pikuk dan kepadatan aktivitas harian. Salat juga memungkinkan kita untuk kembali mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala meski pun tengah mencari nafkah. Dengan meninggalkan salat dari arah kanan berarti kita juga telah berusaha untuk memandang positif terhadap sisa perjalanan hari yang dilalui. Tidak ada yang akan mengetahui rezeki apa yang akan kita terima di akhir hari terutama setelah kita menghadap Allah. Maka dari itu, meski pun perjumpaan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala berakhir seiring berakhirnya salat namun pikiran dan semangat positif kita tidak akan pernah berakhir.