Sebab Utama Hidup Minim Berkah

Kehidupan seseorang tentu akan selalu disibukkan dengan berbagai aktivitas. Hal tersebut tentunya bukan sekedar bagian dari kewajiban saja tapi juga cara untuk memperkaya manfaat diri baik yang ditujukan untuk kita pribadi atau pun orang lain. Namun, di balik segala hal yang dilakukan pastinya kita semua sama-sama berharap agar terdapat kebaikan yang tersalurkan. Sayangnya, tidak semua orang benar-benar menerima hal yang sama atas kerja keras yang dilakukannya. Beberapa kondisi yang dihadapi bahkan menimbulkan kesulitan meski sejatinya telah dikerjakan mati-matian. Lantas, adakah hal yang salah dari segala perkara yang tengah kita upayakan ini? Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata,

Segala hal yang dikerjakan bukan karena Allah maka berkahnya akan hilang. karena hanya Allah-lah yang memberi berkah. Sehingga seluruh berkah itu berasal dari-Nya, dan apa pun yang disandarkan kepada-Nya akan diberkahi“. (ad-Dau wad Dawa’. hlm. 202)

Salah satu hal yang sering menjadi kesalahan sebagian besar orang adalah mengharapkan hal yang besar untuk perkara yang tidak dilakukan maksimal. Kerap kali, sikap ini menimbulkan kekecewaan dalam hidup seseorang. Pada hal, satu-satunya kesalahan berawal dari diri yang tidak bertawakal. Tawakal sendiri adalah sikap yang diterapkan dalam diri untuk senantiasa menyerahkan segala sesuatunya pada Allah Subhanahu wa Ta’ala setelah setiap usaha yang dilakukan sekeras tenaga. Sayangnya, ketika upaya tersebut dilakukan tanpa menyertakan Allah maka dikhawatirkan bahwa keberkahan akan cepat hilang. Padahal, kebahagiaan seorang hamba dalam hidupnya datang dari setiap hal yang diberkahi dan dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Salah satu tanda dari hilangnya berkah adalah kebutuhan yang tak kunjung tercukupi. Hal ini membuat seseorang selalu merasa kurang walau pendapatan sebenarnya melebihi dari yang dibutuhi. Ada saja pengeluaran dadakan yang tiba-tiba datang seolah ditarik paksa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak hanya itu, hilangnya berkah juga dapat diketahui ketika kita selalu merasa waswas meski sejatinya memiliki segalanya. Padahal, ketenangan jiwa adalah sumber utama rasa bahagia. Namun, jika segala hal telah ada tapi hati tetap jauh dari ketenteraman maka dapat dipastikan bahwa Allah telah mencabut berkah dan rahmat tersebut. Naudzubillah min dzalik, semoga kita tidak termasuk golongan yang jauh dari berkah. Oleh karenanya, pastikan selalu agar kita senantiasa menyertakan Allah Ta’ala sebelum memulai kegiatan apa pun yang akan kita lakukan.