Forum agama G-20 atau yang dikenal juga dengan sebutan Religion of Twenty (R-20) baru saja berakhir. Acara yang sebagian besar berisikan tentang konferensi antar tokoh agama dunia ini dilaksanakan di Bali, Indonesia selama dua hari penuh (2-3/11/2022) lalu. Melansir Republika.id, Religion of Twenty (R-20) menghasilkan kesimpulan yang disusun dalam sebelas poin utama. Namun, secara umum para tokoh agama dunia yang hadir melalui pendapat-pendapat mereka berharap bahwa agama mampu menjadi solusi global.
KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yaqut selaku Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan bahwa kesimpulan yang didapatkan tidaklah dipandang sebagai sebuah kesepakatan. Sebelas poin upaya untuk menjadikan agama sebagai solusi global adalah kesimpulan dari berbagai topik yang telah didiskusikan oleh hampir 40 tokoh agama dunia. Secara umum, poin-poin upaya ini mengampanyekan suara kemanusiaan di dalam setiap gerakannya.
Salah satu upaya yang diharapkan mampu mempersatukan antar umat beragama di dunia adalah mengembangkan sert mengimplementasikan inisiatif nyata yang akan membangun jembatan antar bangsa dan peradaban. Tidak hanya itu Religion of Twenty (R-20) kali ini juga turut serta mengampanyekan percakapan yang jujur dan realistis antar umat beragama guna mencapai tujuan sebagai solusi yang dinamis bukan justru memunculkan masalah. Selanjutnya, secara garis besar forum keagamaan ini juga berharap adanya langkah dalam mempromosikan solidaritas dengan saling melindungi dan membatasi penyebaran kebencian komunal.