Salah satu kesamaan dari umat Islam adalah menginginkan kebahagiaan dan keselamatan di kehidupan akhirat. Oleh karenanya, banyak di antara kita yang senang berlomba-lomba memperkaya amal baik. Salah satu hal yang cukup mudah dan umum dilakukan adalah bersedekah. Bukan tanpa alasan, pasalnya terdapat manfaat yang bisa disalurkan pada orang lain melalui aksi amal yang kita lakukan tersebut. Namun, dikarenakan sedekah sangat rentan dengan munculnya sifat riya’ maka hal tersebut tidak menjadi satu-satunya perbuatan yang terbilang utama dalam membantu meraih Surga demi mewujudkan kehidupan nyaman di akhirat kelak.
Ada banyak perkara yang sejatinya menyimpan nilai setara atau bahkan melebihi dari sekedar sedekah. Hal ini tentu saja dapat menjadi salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk mencapai kehidupan abadi di akhirat kelak. Sebagaimana Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash pernah berkata,
“Sungguh, meneteskan air mata karena takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla lebih aku cintai dari pada bersedekah seribu dinar.” (Shifatush Shafwah 1/658)
Sedekah mungkin merupakan salah satu perbuatan amal yang memiliki manfaat dua sisi. Pertama, manfaat tersebut bisa didapatkan oleh orang yang menerima sedekah. Kedua, akan ada keutamaan bagi yang melakukannya berupa pahala kebaikan. Namun, tanpa pernah disadari oleh kebanyakan manusia, niat sedekah sangat mudah melenceng. Yang pada awalnya ditujukan untuk memeroleh pahala sedekah juga bisa jadi ajang memamerkan kemampuan finansial atau manfaat diri kepada orang lain. Ketika niat sedekah telah berubah maka timbul rasa ujub dan juga riya’ terhadap apa yang mampu dilakukan. Hal ini membuat pahala sedekah berubah.
Bahkan, ada beberapa kondisi yang membuat pahala sedekah hilang tanpa bekas. Hal tersebut bisa terjadi lantaran niat sedekah bukan lagi semata-mata untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala melainkan untuk menarik perhatian manusia. Oleh karena itu, Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash pernah menyatakan bahwa sejatinya ada hal yang keutamaannya bahkan melebihi sedekah seribu dinar. Perkara tersebut adalah perasaan takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang bahkan mampu membuat air mata menetes. Ketika seseorang mengalami perasaan ini dapat dipastikan bahwa ia memiliki tingkat keimanan yang cukup tinggi kepada Allah Ta’ala.
Bukan tanpa sebab, pasalnya rasa takut pada Allah dapat menjaga serta melindungi diri kita dari segala perbuatan buruk yang menjerumuskan pada maksiat dan dosa. Ketika hati seseorang telah terjaga dari segala perbuatan tak mendatangkan manfaat maka hidupnya pun akan senantiasa menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kondisi ini juga menentukan kualitas hidup seseorang dan pastinya hal ini dinilai lebih utama dari pada melakukan perbuatan sedekah sebanyak seribu dinar. Bukan berarti kita tidak dianjurkan bersedekah, hanya saja terdapat berbagai kondisi yang membuat nilai sedekah berkurang atau bahkan hilang dan membuatnya menjadi sia-sia saja.