Salah satu ibadah sunnah yang sering kali menjadi rutinitas Rasulullah Muhammad SAW adalah puasa Senin Kamis. Meski tidaklah berhukum wajib, puasa ini termasuk ke dalam golongan ibadah yang sangat dianjurkan karena terdapat keutamaan yang begitu besar di dalam pelaksanaannya. Bahkan Rasulullah SAW diketahui hampir tidak pernah sedikit pun meninggalkan ibadah yang satu ini.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah,“Bahwasanya Nabi Muhammad lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Amalan-amalan manusia diajukan kepada Allah setiap hari Senin dan Kamis, maka saya senang apabila amalan saya (pada hari tersebut) dan saya berpuasa pada hari tersebut.” (H.R. Ahmad)
Ya, dari hadist di atas dapat diketahui bahwasanya ada alasan tersendiri mengapa Rasul tidak pernah meninggalkan puasa sunnah Senin Kamis. Nyatanya di kedua hari tersebut banyak hal baik yang terjadi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Hari Senin adalah hari diturunkannya Al – Qur’an
Meski tidak pernah disebutkan secara pasti bahwa 17 Ramadhan saat diturunkannya Al – Qur’an adalah hari Senin, namun sebagian besar ulama berpendapat bahwa hal tersebut benar adanya. Sebagaimana dalam suatu hadist Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Itulah hari saya dilahirkan di dalamnya dan hari saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan Al-Qur’an.” (HR. Muslim)
Hari Senin dan Kamis para malaikat mengajukan amalan manusia
Tepat di hari Senin dan Kamis, para malaikat mengajukan amalan – amalan yang dilakukan oleh manusia pada Allah SWT. Hal ini mengacu pada hadist yang sebelumnya telah dibahas:
“Amalan-amalan manusia diajukan kepada Allah setiap hari Senin dan Kamis”. (HR. Ahmad)
Hari Senin dan Kamis Allah SWT membuka pintu surga
Allah SWT berjanji bahwa pintu neraka tertutup sepenuhnya di bulan Ramadhan. Namun tahukah bahwa pada hari – hari biasa Allah juga membukakan pintu surga bagi hamba – Nya? Ya, hari tersebut jatuh bertepatan dengan Senin dan Kamis. Sebagaimana dalam suatu hadist Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda:
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka diampuni dalam kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang di antaranya dan saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan, lihatkah kedua orang ini hingga keduanya berdamai.” (HR. Muslim, At – Tirmidzi, Abu Dawud)
Itulah beberapa alasan mengapa hari Senin dan Kamis begitu istimewa. Maka tidak heran rasanya jika Rasul pun memanfaatkan momen tersebut sebaik mungkin. Sebagai umat yang taat, tentu merupakan suatu kebaikan bagi kita untuk bisa mengikuti anjurannya. Selain sangat utama, membiasakan diri melakukan ibadah sunnah bahkan mampu mendatangkan pahala berlipat ganda.