Bermain bersama adalah kegiatan yang paling sering dilakukan anak-anak tatkala bertemu dengan teman sebayanya. Tidak jarang, mereka begitu asyik terlarut dalam sosialisasi yang biasanya hanya ditemukan ketika berada di luar rumah. Meski pun demikian, sejatinya anak-anak tetap memerlukan perhatian kita meski tengah bermain bersama teman sebayanya. Rasa keingintahuan yang cenderung masih tinggi membuat mereka tidak memedulikan dampak apa yang mungkin terjadi dari permainan yang dilakukan.
Oleh karena itu, agar sesi bermain bisa tetap berjalan lancar hendaknya setiap orang tua harus membekali anak-anak mereka dengan pemahaman akan keamaan saat bermain bersama. Bukan tanpa sebab, pasalnya umat Islam dianjurkan untuk dapat saling menjaga satu sama lainnya. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah engkau saling membahayakan dan jangan saling merugikan” (HR. Ibnu Majah dan Darulquthni)
Hadist di atas menjelaskan tentang anjuran Rasulullah kepada umatnya untuk tidak saling membahayakan dan merugikan satu sama lainnya. Kedua hal tersebut sejatinya merupakan pokok yang paling utama dalam membina hubungan dengan orang lain. Membahayakan dan merugikan orang lain adalah perbuatan buruk yang dapat meretakkan hubungan silaturahmi. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai hamba-Nya yang egois sehingga tidak berupaya menjaga sesama.
Anak-anak juga perlu memahami hal ini. Saat bermain bersama hendaknya permainan yang dilakukan harus dipastikan aman dan tidak merugikan teman sebayanya. Orang tua dianjurkan untuk dapat memberikan pemahaman dan contoh dari jenis permainan yang baik dan benar. Sebaliknya, permainan yang merugikan orang lain seharusnya dihindari. Anak-anak juga perlu memahami dampak apa yang mungkin terjadi ketika mereka tidak memperhatikan kenyamanan dan keamanan permainan yang dimainkan.