Angka kasus penularan COVID – 19 di Indonesia yang belum stabil membuat Pemerintah Pusat masih bimbang dalam merencanakan pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Secara umum, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan hal tersebut. Seperti dilansir melalui hidayatullah.com, Yaqut mengaku bahwa dirinya tengah mempersiapkan tiga pilihan terkait perencanaan pelaksanaan ibadah haji tahun 1443 H.
Ketiga pilihan tersebut meliputi penyelenggaraan ibadah haji dengan kuota penuh, penyelenggaraan ibadah haji dengan kuota terbatas, dan juga tidak mengadakan penyelenggaraan ibadah haji sama sekali. Terkait hal tersebut, Yaqut memastikan bahwa dirinya bersama Pemerintah Pusat masih mempertimbangkan dan menguatkan rencana pada opsi pertama, yakni penyelenggaraan ibadah haji dengan kuota penuh. Maka dari itu, dirinya pum berharap agar pandemi dapat segera berakhir sehingga penyelenggaraan ibadah haji dapat berjalan normal seperti sedia kala.
Sayangnya, saat ini hal tersebut masih belum dapat dipastikan dengan matang. Bukan tanpa alasan, pasalnya tiga pilihan tersebut juga sejatinya direncanakan akibat wabah virus corona yang hingga kini belum jua menemukan titik akhir. Terlebih lagi, tingkat penularan virus corona saat ini semakin diperkuat akibat munculnya varian omicron. Maka dari itu, sebagai Menteri Agama Yaqut masih berharap agar pandemi dapat berakhir sehingga upaya Pemerintah Indonesia untuk memberangkatkan jamaah haji dapat segera terlaksana.