Meninggalkan Sesuatu karena Ketakwaan, Ini Balasan yang Pasti Datang

Rasa ingin tahu memang menjadi bagian alami dalam diri manusia. Kita juga sering menyebutnya dengan istilah ‘penasaran’. Bagi generasi terkini, rasa ingin tahu juga dikenal dengan singkatan ‘KEPO’. Ya, seluruh istilah tersebut adalah sebutan yang digunakan kebanyakan orang untuk menggambarkan perasaan selalu ingin tahu terhadap hal tertentu. Meski dinilai alami, namun dalam pandangan Islam hal ini mampu mendatangkan dampak buruk yang pastinya sangat berbahaya terhadap kehidupan kaum Muslimin dan Muslimat di dunia.

Akibat terburuk dari sikap penasaran adalah banyaknya manusia yang akhirnya mencoba-coba hal baru yang belum tentu bermanfaat hanya untuk sekedar menambah pengalaman semata. Sayangnya, hal tersebut sering kali bermuara pada berbagai perbuatan maksiat yang sudah pasti menimbulkan dosa. Pada hal, Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan mengganti kebiasaan yang rela kita tinggalkan dengan sesuatu yang lebih baik darinya. Sebagaimana dalam suatu hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta’ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti, pen.) yang lebih baik darinya.” (HR. Ahmad no. 20739. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth)

Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan yang akan didapatkan oleh orang-orang yang bersedia meninggalkan kebiasaan buruk untuk mengejar rida Allah Ta’ala. Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa Allah telah mempersiapkan balasan terbaik sebagai ganti bagi hamba-Nya yang meninggalkan perkara buruk tersebut demi memelihara ketakwaan kepada-Nya. Tentu saja, penggantian yang dimaksud tidak akan ada yang pernah tahu dalam bentuk apa Allah Ta’ala turunkan. Namun, dapat dipastikan bahwa hal tersebut berkaitan erat dengan berbagai kebaikan hidup.

Kebaikan hidup yang diterima manusia semata-mata hadir karena rahmat Allah sangat besar. Hal ini dapat berupa banyak hal mulai dari keselamatan, kesehatan, keberkahan rezeki, perlindungan dari bencana, hingga perlindungan dari rasa sedih dan tidak nyaman. Mungkin, bagi manusia seluruh hal tersebut adalah perkara biasa dan sepele. Namun, jarang sekali ada yang menyadari bahwa harta pun tidak mampu membeli kebaikan itu. Hanya dengan senantiasa menjaga ketakwaan sehingga rela menjalani perintah Allah sekaligus menjauhi larangan-Nya yang membuat umat manusia bisa mendapatkan kenikmatan yang paling mahal ini.