Mengenal Tingkatan Pahala Kebaikan: Memberi Hutang

Pahala merupakan ganjaran yang akan didapatkan oleh umat Islam tatkala mereka mengerjakan amal kebaikan. Ganjaran tersebut akan langsung diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya yang senantiasa tulus ikhlas dalam melakukan perbuatan-perbuatan amal. Di antara banyak perbuatan amal kebaikan yang menjanjikan pahala, sedekah menjadi salah satu hal yang amat dianjurkan. Namun, siapa sangka jika ternyata banyak sekali pilihan amal kebaikan lainnya yang juga mengandung pahala lebih tinggi dibandingkan sedekah. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

“… memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas,.. (HR. Al Hakim)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu jenis perbuatan yang digadang-gadang mampu menawarkan pahala besar bagi umat Islam. Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa sejatinya ada perbuatan amal yang bahkan menjanjikan pahala lebih besar dari sedekah. Seperti tertulis pada hadist di atas, perbuatan tersebut adalah memberi hutang pada orang lain tanpa bunga. Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam pahala dari perbuatan ini adalah delapan belas. Jumlah pahala tersebut tentu saja diyakini melebihi jumlah pahala sedekah yang bernilai sepuluh.

Terkait hal ini tentu saja banyak yang bertanya-tanya bagaimana bisa memberikan hutang pada orang lain menjanjikan pahala yang lebih besar dari sedekah bukan? Tepat sekali, hutang sendiri menjadi salah satu jalan keluar yang dimanfaatkan oleh kebanyakan orang yang tengah dirundung kesulitan ekonomi. Kondisi ini kerap kali membuat orang tersebut patah semangat hidup akibat minimnya kemampuan finansial. Bagi mereka yang tak bisa menyelesaikan masalah keuangannya dikhawatirkan mampu memberikan dampak yang buruk pada kehidupannya seperti berniat bunuh diri. Maka dari itu, pinjaman hutang diharapkan mampu menyelamatkan keburukan dari orang lain.

Atas dasar alasan inilah sejatinya mengapa meminjamkan uang atau memberikan hutang mampu mengalirkan pahala sebanyak delapan belas. Hal ini terjadi lantaran kita membantu orang-orang yang benar-benar berada dalam kesulitan. Bahkan tidak pernah kita ketahui bahwa hutang yang kita berikan ini mungkin saja dapat menyelamatkan sebuah nyawa. Sementara, sedekah yang kita berikan belum tentu benar-benar dibutuhkan oleh pihak yang menerimanya. Melihat perbedaan keadaan dari keduanya, sangat wajar jika Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan pahala yang jauh lebih besar kepada umatnya yang membantu orang lain melalui hutang ketimbang sedekah.