Akhirat sejatinya merupakan labuhan terakhir seluruh umat manusia. Di sanalah kita semua akan hidup kekal dan abadi. Namun, bagaimana gambaran kehidupan kita di akhirat kelak sejatinya bergantung pada hal apa saja yang kita lakukan di dunia. Maka dari itu, hendaknya sebagai umat Muslim kita patut mempersiapkan diri guna mendapatkan kehidupan akhirat yang kaya dengan syafaat.
Selain dengan berupaya menghafal sekaligus mengamalkan al – Qur’an, syafaat juga bisa didapatkan melalui tetangga yang sehari – harinya hidup berdampingan dengan kita. Ya, tetangga merupakan salah satu pihak yang akan bersaksi pada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas amal baik dan buruk yang kita lakukan selama hidup di dunia. Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist bahwasanya seorang sahabat mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, dan bertanya kepadanya:
“Bagaimana caranya supaya aku tahu bahwa aku adalah baik dan aku adalah buruk?” Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjawab: “Ketika kamu mendengar tetanggamu berkomentar, “kamu orang baik”, maka kamu adalah orang yang baik; dan kalau kamu mendengar mereka berkomentar, “kamu orang buruk”, maka kamu adalah orang yang buruk. (HR. Ibnu Majah)
Hadist di atas menjelaskan tentang fungsi tetangga yang dapat berpeluang menjadi syafaat kita di akhirat kelak. Bagaimana tidak? Baik buruknya tingkah laku kita hanya tetanggalah yang dapat menilainya. Tidak hanya itu, hal apa saja yang kita lakukan juga pasti dapat memengaruhi kehidupan tetangga kita. Oleh karena itu, hidup berdampingan dengan mereka hendaknya mampu membuat kita semakin memahami kewajiban bertenggang rasa.
Tenggang rasa mampu menimbulkan sikap saling menghargai satu sama lain. Hal ini bahkan lebih utama ketimbang melakukan sedekah namun membuat tetangga malu menerimanya karena ucapan kita. Maka dari itu, jika ingin mengetahui baik buruknya kita menjadi manusia ketahuilah dari komentar tetangga yang hidup berdampingan dengan kita. Mereka adalah saksi Allah Ta’ala yang juga sekaligus dapat menjadi syafaat atas diri kita di akhirat kelak.