Memahami Jenis Penyakit Hati: Ujub

Menjadi seseorang yang dikaruniai banyak kelebihan tentu merupakan hal yang menyenangkan. Pasalnya, akan ada begitu banyak dukungan, kekaguman, dan juga pujian yang berdatangan dari orang lain. Sayangnya, jarang sekali ada yang menyadari bahwa kelebihan yang dimiliki tersebut merupakan nikmat dari Allah SWT. Alih – alih mensyukurinya, kita justru terjerembab dalam sifat ujub.

Ujub sejatinya merupakan karakter dari seseorang yang kerap kali mengagumi diri sendiri. Mereka  yang memelihara sifat ini biasanya akan merasa ‘lebih’ dari orang lain. Beberapa hal yang mungkin dapat menimbulkan sifat ujub dalam diri seseorang adalah pujian atau kekaguman dari orang lain, kesuksesan, wewenang yang besar, hingga penampilan fisik yang rupawan.

Namun, banyak yang menyangka bahwa ujub memiliki kesamaan sifat dengan takabur. Pada dasarnya, kedua karakter ini cukup berbeda karena di dalam sifat ujub tidak disertai dengan penolakan atas kebenaran. Rasulullah Muhammad Muhammad Shallallahu alaihi wasallam kerap mewanti – wanti umatnya agar tidak memelihara sifat ini. Sebagaimana dalam sebuah hadist beliau pernah bersabda:

“Tiga hal yang membinasakan: Kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar, dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thabrani)

Hadist di atas menjelaskan tentang bahaya sifat ujub. Bersanding dengan sifat kikir dan buruknya hawa nafsu, ujub dapat membawa manusia pada kebinasaan. Maka dari itu, hendaknya kita dapat menahan diri untuk tidak terlalu merasa bangga dengan setiap nikmat yang Allah SWT berikan. Pujian dan kekaguman dari orang lain patutnya menjadikan kita pribadi yang lebih bersyukur.