Idul Fitri adalah hari istimewa yang sangat dinantikan oleh umat Islam. Momen ini sejatinya juga menjadi tanda berakhirnya kewajiban puasa Ramadhan. Segala amal ibadah yang dilakukan selama bulan suci diharapkan mampu menjadi alasan diampuninya dosa-dosa yang pernah kita perbuat. Bukan tanpa sebab, pasalnya kebanyakan dari setiap amal ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadhan Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan membalasnya dengan pengampunan dosa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal yang sama juga menjadi balasan bagi mereka yang senantiasa mengisi Ramadhan dengan sholat tarawih berjamaah sekaligus mengisi Lailatul Qadar dengan berbagai amalan sunnah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
dan dalam hadist yang lain,
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
Mengingat balasan yang begitu luar biasa ini tentu saja setiap dari kita berharap bahwa Allah Ta’ala dapat menerima amal ibadah yang kita lakukan. Maka dari itu, ketika Idul Fitri tiba Rasulullah bersama para sahabat justru saling mendoakan agar masing-masing amal ibadah yang dilakukan antara mereka diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fitri atau Idul Adha), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amalmu).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan (Fathul Bari, 2: 446)
Ya, berdasarkan pada hadist di atas dapat kita ketahui bahwasanya kebiasaan umat terdahulu dalam merayakan Idul Fitri adalah dengan saling mendoakan. Doa yang dipanjatkan satu sama lain bertujuan agar Allah Ta’ala menerima amal ibadah mereka. Dengan diterimanya amal ibadah tersebut, maka pintu terampuninya segala macam dosa semakin terbuka lebar. Begitulah sejatinya pemahaman dasar tentang makna Idul Fitri. Hari istimewa ini sebaiknya menjadi saat bagi umat Islam untuk dapat bangkit memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi ke depannya.