Makna Nyata dari Timbulnya Rasa Waswas dalam Hati Seorang Mukmin

Hidup di dunia mengharuskan umat Islam untuk dapat menahan diri dari segala macam godaan untuk berbuat maksiat. Bukan tanpa sebab, pasalnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kehidupan ini sebagai tempat bagi manusia untuk dapat memperkaya amal ibadah. Maka dari itu, agar diri kita terlindungi dengan baik dari segala dosa, sangat penting untuk membentengi diri dengan keimanan dan ketakwaan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terkait hal ini, kerap kali terbangunnya keimanan dalam diri seseorang terlihat dari cara mereka menunaikan segala perintah serta menjauhi larangan Allah. Pada kenyataannya, iman yang murni tidak sekedar terlihat dari kepatuhan diri kita saja tapi juga cara kita memelihara diri, salah satunya dengan menumbuhkan perasaan waswas.

Hal ini sebagaimana diketahui dari Abdullah dia berkata bahwasanya “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya mengenai perasaan waswas, maka beliau menjawab:

Itu adalah tanda keimanan yang murni (benar) ‘.” (HR. Muslim)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu tanda keimanan yang tertanam baik dalam diri seseorang. Hal ini diketahui melalui sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh salah seorang sahabat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang perasaan waswas. Kepada para sahabat dan umatnya, beliau pun menjawab bahwa perasaan waswas sangat baik untuk dipelihara. Bukan tanpa alasan, pasalnya hal tersebut merupakan tanda dari keimanan yang murni (benar). Rasa waswas yang muncul terutama ketika ada niat untuk melakukan maksiat sejatinya merupakan peringatan nyata yang datangnya langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Perasaan ini dapat melindungi diri kita dari berbagai godaan untuk berbuat maksiat.

Hal tersebut terjadi lantaran kita memahami dengan benar bahwa Allah Maha Mengetahui dan akan selalu mengawasi kita. Oleh karena itu, orang-orang yang beriman akan selalu berpikir dua kali saat hendak melakukan sesuatu. Hal ini merupakan upaya untuk senantiasa berperilaku hati-hati agar tidak mudah terjerumus pada perbuatan keji. Dalam hal ini, perasaan waswas yang timbul tersebut juga dianggap sebagai perisai alami yang datang dari jiwa-jiwa yang mengimani Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain melindungi diri kita dari godaan bermaksiat, rasa waswas juga membantu kita untuk senantiasa berada di jalan yang diridai Allah. Maka dari itu, sangat wajar kiranya jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun memaknai rasa waswas sebagai cerminan dari adanya keimanan yang murni dalam hati seseorang.