Langkah Pertama yang Wajib Dilakukan Muslim Saat Musibah Menghampiri

Salah satu tugas utama manusia adalah menghabiskan waktu di dunia untuk beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak hanya itu, kita juga diwajibkan untuk menjadi mandiri dan tangguh dengan senantiasa mencari nafkah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Namun, siapa yang menyangka bahwa kedua hal tersebut tidak selalu dapat dilakukan sesuai dengan harapan. Kehidupan dunia yang penuh dengan berbagai godaan kerap kali menguji mental kita untuk tetap dapat bertahan. Salah satunya adalah ketika dunia justru menawarkan kesedihan melalui datangnya musibah.

Terkait hal ini, semua di antara kita sepakat bahwa roda kehidupan dunia memang tak berhenti berputar. Ada kalanya kita di atas, ada pula saatnya di bawah. Tentu saja hampir semua di antara kita menginginkan kehidupan yang membahagiakan. Namun, apa pun keinginannya kita tetap harus mempersiapkan hati dan diri untuk terjadinya kemungkinan-kemungkinan buruk. Lantas, hal apakah yang bisa kita lakukan untuk dapat tetap bertahan tatkala ujian dan musibah datang tiba-tiba? Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

Sesungguhnya sabar itu pada kesempatan pertama (saat datang musibah).” (Shahih Bukhari 1219)

Hadist di atas menerangkan tentang hal yang dianjurkan oleh Rasulullah kepada para sahabat dan umatnya dalam menghadapi musibah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa sudah sepatutnya bagi umat Islam untuk dapat mengendalikan perasaan. Ketika musibah datang, hal pertama yang wajib dilakukan adalah bersabar. Sabar menduduki peringkat teratas sebagai metode terbaik dalam menghadapi ujian kehidupan. Bukan tanpa alasan, pasalnya hati yang sabar menjadi tanda adanya kelapangan. Tak hanya itu, kesabaran juga tanda adanya keyakinan kita pada Allah Ta’ala.

Tanpa adanya kesabaran, mustahil bagi seseorang untuk dapat melewati tantangan tersebut. Setelah hati dan perasaan berada pada keadaan stabil, waktunya bagi kita untuk memohon ampunan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Barang kali, musibah ini datang lantaran kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi. Inilah sebabnya Allah menurunkan ujian sebagai tanda bagi hamba-Nya untuk kembali mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan senantiasa memohon ampun pada Allah sekaligus memperbaiki kualitas ibadah diharapkan ujian kehidupan ini dapat dilalui dengan mudah. Semoga karena musibah ini Allah mengangkat derajat kita.