Shalat fardu merupakan kewajiban bagi umat Islam. Hal tersebut membuat kaum Muslimin dan Muslimat terikat terhadap aturan untuk menunaikan shalat sebanyak lima waktu dalam satu hari. Aturan yang dimaksud pun bukanlah bertujuan untuk mengekang. Sebaliknya kewajiban shalat dianggap sebagai tonggak keimanan sekaligus upaya untuk menjaga diri dari berbagai godaan setan. Sejatinya, setan memang paling ahli dalam membuat manusia gelap mata. Bahkan, ia tidak segan-segan untuk melancarkan aksinya dalam menggulingkan kehidupan manusia.
Tak jarang, orang-orang yang mudah mendapat gangguan setan juga akan mudah terjerumus dalam perbuatan maksiat. Maka dari itu, kita harus berupaya untuk menjauhi hal-hal yang mampu mendatangkan godaan setan, terutama saat melakukan shalat. Di antara banyak gangguan setan adalah pikiran yang melayang-layang dan sulit berkonsentrasi saat menunaikan shalat. Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang berbunyi sebagai berikut ini,
“Menguap ketika shalat itu dari gangguan setan, maka apabila salah seorang di antara kalian menguap hendaklah ia menahan semampunya“. [HR. Tirmidzi]
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu tanda adanya gangguan setan terutama saat kita tengah melaksanakan shalat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa di antara banyak gangguan setan, menguap saat shalat menjadi tanda yang sering sekali muncul. Tepat sekali, menguap mungkin menjadi ciri khas dari datangnya rasa kantuk. Namun, jika rasa kantuk tersebut datang di kala kita tengah menunaikan shalat menjadi tanda bahwa kemampuan kita berkonsentrasi tengah terganggu. Ya, shalat membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi.
Bukan tanpa sebab, pasalnya shalat sendiri merupakan aktivitas ibadah yang tergolong pribadi antara kita dan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang yang tengah melaksanakan ibadah seharusnya dapat terhindar dari rasa kantuk sebagai bukti dari kekhusyukan hati dan pikirannya. Sebaliknya, orang-orang yang mudah menguap saat tengah shalat menjadi tanda bahwa dirinya sulit fokus sehingga setan pun mudah menguasai diri dan hatinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan umatnya untuk dapat sebisa mungkin menahan diri agar tidak menguap.
Bukan tanpa sebab, pasalnya selain merupakan tanda adanya gangguan dari setan menguap juga menjadi jalan pintas bagi mereka untuk masuk menguasai diri dan pikiran manusia. Menahan diri dari menguap juga bentuk dari upaya kita untuk mempertahankan konsentrasi saat tengah melaksanakan ibadah fardu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga, dengan senantiasa menjaga hati dan pikiran dari hal-hal yang mampu mendatangkan godaan setan, ibadah yang kita lakukan dapat berjalan maksimal dan diterima baik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.