Dunia sejatinya merupakan tempat singgah bagi umat manusia. Persinggahan memiliki makna bahwa kita hanya sementara di dunia dan akan segera melanjutkan kehidupan di alam lainnya. Alam tersebut adalah alam yang kekal. Namun, mendapatkan kehidupan kekal nan bahagia bukanlah perkara yang mudah. Maka dari itu, suri teladan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan umatnya untuk dapat terus memperkaya diri dengan bekal, yakni perbuatan amal yang dilakukan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Salah satu hal yang bisa dilakukan manusia adalah berbuat baik. Hendaklah manusia mensyukuri segala kesempatan yang Allah berikan untuk memperluas kebaikan. Bukan tanpa sebab, pasalnya saat seseorang telah tiada maka seluruh amalnya akan terputus. Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,
“Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah meminta mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang mati itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah melainkan menambah kebaikan.” (HR. Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang larangan mengharapkan kematian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabat dan umatnya menyampaikan bahwa kaum Muslimin dan Muslimat dilarang berdoa untuk mempercepat ajalnya. Bukan tanpa alasan, pasalnya saat seseorang telah meninggal amalnya akan terputus. Hal tersebut mengandung makna bahwa ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk berbuat amal. Tidak ada lagi pahala yang mengalir pada dirinya kecuali amal perbuatan yang pernah dilakukannya di dunia dan masih menghasilkan manfaat untuk orang lain.
Sebaliknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan kita untuk dapat selalu mensyukuri segala hal yang diberikan Allah kepada hidup kita. Salah satunya adalah kesempatan untuk memperbanyak amal baik. Bukan tanpa sebab, pasalnya perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang mukmin mampu menambah umurnya. Maka dari itu, dari pada kita mengharapkan kematian akibat frustrasi dengan berbagai cobaan di dunia, alangkah baiknya jika kita fokus dalam memperkaya diri dengan manfaat sehingga pahalanya dapat terus bertambah dan memperberat timbangan amal kita.