Harapan dan keinginan adalah dua hal yang pasti dimiliki oleh setiap orang. Meski tidak selalu sama, namun dapat dipastikan bahwa hal tersebut akan mengarah pada perkara-perkara yang membahagiakan dan menyenangkan bagi diri kita. Namun, setiap orang memiliki cara masing-masing dalam upaya untuk mencapainya. Sayangnya, tak banyak di antara kita yang cermat dalam melakukannya. Sebagai seorang Mukmin, sudah sepantasnya bagi kita untuk senantiasa melibatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada setiap rencana hidup kita. Tujuannya tentu saja agar segalanya berjalan dengan mudah dan melahirkan berkah.
Meski pun demikian, sejatinya harapan dan keinginan tidak akan tercapai hanya jika kita memohonkannya saja. Bukan tanpa sebab, pasalnya cara kita melibatkan Allah ke dalam hidup kita harus benar-benar nyata. Hal ini sebagaimana diketahui dari Imam Ahmad yang berkata,
“Jika engkau ingin agar Allah melanggengkan untukmu sesuatu yang engkau cintai, maka teruslah mengerjakan sesuatu yang Dia cintai.” (Al-Bidayah wa An-Nihayah 10/330)
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjanjikan banyak kebaikan pada hamba-Nya. Seluruh hal tersebut adalah kenyataan yang sudah atau akan segera terjadi. Tanpa kita sadari, Allah pun telah memberikan hal yang kita butuhkan yang menurut Dia terbaik untuk diri kita. Sayangnya, kita belum mampu menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Bukan tanpa alasan, pasalnya apa yang terbaik di mata Allah sering kali tidak selaras dengan hal yang kita inginkan. Pada akhirnya, kita menempuh jalan yang berbeda yang pada akhirnya membuat kenyataan baik ini menjadi berubah tergantung dari cara hidup yang kita pilih tadi.
Sebaliknya, kunci utama agar Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa mewujudkan hal yang kita inginkan adalah dengan bekerja keras untuk melaksanakan hal-hal yang juga Allah senangi. Ibadah fardu, puasa Ramadhan, dan juga menunaikan zakat adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Di luar dari pada itu, segala hal baik yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan seluruhnya bersifat sunah. Jika kita berusaha agar dapat senantiasa memenuhi yang sunah juga, maka bersiaplah jika Allah akan melanggengkan hal-hal yang kita senangi. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti menjadi hamba yang gemar menyenangi Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk hidup yang berjalan sesuai mau kita.