Kriteria Waktu Terbaik Sedekah: Saat Krisis Akibat Konflik yang Tengah Terjadi

Konflik tak berkesudahan yang masih saja ditimbulkan Israel terhadap Palestina akhir – akhir ini kembali merebak. Kecaman terhadap tindak kejahatan tersebut berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Namun, tetap saja permasalahan yang terjadi ini masih belum dapat terselesaikan. Lantas, sebagai sesama umat Muslim adakah hal yang dapat kita lakukan?

Sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al – Qur’an, sesungguhnya ada hal yang dapat kita lakukan guna merespon konflik yang tengah terjadi. Sebagaimana firman – Nya yang berbunyi:

“Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan.” (QS. Al – Balad ayat 11 – 14)

Konflik yang terjadi antara dua atau pun beberapa pihak sering kali dianggap sebagai salah satu peristiwa menakutkan. Hal ini tidak jarang dapat menimbulkan krisis sekaligus kehidupan yang sulit bagi masyarakatnya. Oleh karena itu, sesuai dengan ayat di atas Allah SWT memerintahkan pada hamba – Nya untuk dapat mengambil peran menyudahi permasalahan yang terjadi dengan cara bersedekah.

Hal ini bukanlah tanpa alasan, pasalnya sering kali masyarakat biasalah yang menjadi korban dari keganasan konflik yang ditimbulkan. Kehilangan sanak saudara dan tempat tinggal secara tiba – tiba menjadikan kehidupan seseorang berubah bahkan terhenti. Bersedekah di saat kondisi sulit terjadi dianggap sangat utama dan begitu dianjurkan pelaksanaannya.

Bahkan sedekah secara besar – besaran pun sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Saat terjadi Perang Tabuk tahun 9 H, sebanyak 10 ribu umat Muslim harus berjalan jauh dan sangat membutuhkan logistik. Pada saat itu, Utsman bin Affan dan Abu Bakar menyedekahkan semua hartanya. Sementara Umar bin Khattab memberikan sepertiga miliknya. Begitulah semangat bersedekah telah digalakkan sejak dulu.