Pribadi yang berkualitas menjadi salah satu hal yang amat bernilai dalam diri seseorang. Meski terdapat beragam pandangan tentang hal tersebut, namun yang dapat dipastikan kesamaannya adalah besarnya peran orang tua dalam hal ini. Bagaimana tidak? Pribadi yang berkualitas tentu tidak terbentuk begitu saja namun dibutuhkan upaya untuk mencapainya sedini mungkin. Hal ini menandakan bahwa upaya tersebut harus dimulai dalam diri seseorang sejak ia masih anak-anak. Inilah alasan utama mengapa orang tua berperan penting dalam perkara ini.
Di antara banyak tanda dari pribadi yang berkualitas, orang tua dapat mulai menerapkannya pada buah hati melalui contoh-contoh sederhana. Salah satunya adalah kebiasaan yang mampu membuat anak menerima ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini sejatinya bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Namun demikian, terdapat cara sederhana yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya beliau pernah bersabda,
“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang yang dilebihkan harta dan fisiknya, maka hendaknya dia melihat orang yang ada di bawahnya.” (Shahih Bukhari 6009)
Hadist di atas menjelaskan tentang cara yang dianjurkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepada umat Islam dalam mengatasi rasa cemburu terhadap kehidupan orang lain. Kepada para sahabat dan umatnya, beliau menyampaikan bahwasanya jika kita melihat kepada hidup seseorang yang dilebihkan harta dan fisiknya, maka bersegeralah untuk melihat pula kehidupan orang lain yang justru berada di bawah kita. Hal ini sejatinya dapat mengingatkan betapa lebih beruntungnya diri kita dari orang lain.
Hal yang sama juga perlu orang tua ajarkan pada buah hati mereka ketika mereka merasa tidak puas dengan kehidupannya saat ini. Bukan tanpa sebab, pasalnya kehidupan anak-anak terutama di sekolah kerap menjadi alasan utama dari berkembangnya perasaan tersebut. Jika orang tua terlambat melatih anak cara ini, dikhawatirkan kelak mereka akan tumbuh sebagai pribadi yang kurang bersyukur. Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua untuk dapat sedini mungkin membiasakan buah hati mereka peduli pada kaum lemah.
Hal ini tak hanya bertujuan untuk menahan kecemburuan sosial saja tapi juga membantu mereka untuk dapat menerima segala hal yang telah ditetapkan Allah dalam hidupnya. Semoga, dengan keahlian ini buah hati kita dapat tumbuh dengan hati yang lebih mudah bersyukur. Penuhnya rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala membantu mereka untuk dapat menjalani hidup dengan lebih kuat dan matang. Bahkan, kebiasaan melihat pada kaum lemah pun dapat melatih diri mereka untuk senantiasa peduli pada sesama.