Kehadiran kaum yang lemah di antara kita sejatinya merupakan ladang amal yang dapat sebaik – baiknya kita manfaatkan. Rasulullah SAW sering kali menganjurkan umatnya untuk dapat berdekatan dan mengasihi mereka. Hal tersebut tentu saja dilakukan bukan tanpa alasan. Pasalnya, mengasihi kaum yang lemah seperti fakir dan miskin dapat memberikan manfaat bagi kita di akhirat kelak.
Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW:
“Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat ” (HR. Muslim no. 2699)
Hadist di atas meriwayatkan tentang faedah yang kita dapatkan melalui perbuatan mengasihi kaum yang lemah. Allah SWT berjanji akan memudahkan jalan kita di akhirat dengan menghilangkan kesulitan yang mungkin kita alami, salah satunya adalah terkait perhitungan hisab. Tepat sekali, mengasihi kaum yang lemah secara tidak langsung dapat melatih kita untuk terbiasa hidup sederhana dan apa adanya.
Pasalnya, secara logika tidak ada hal yang bisa kita harapkan di dunia dari kebiasaan mengasihi orang lemah. Mereka tak memiliki harta atau pun tahta yang mungkin dapat kita manfaatkan untuk kelangsungan hidup kita di dunia. Ini berarti, satu – satunya hal yang mempermudah hubungan tersebut hanyalah keikhlasan hati semata.
Maka dari itu, perhitungan hisab di akhirat oleh Allah pun kelak dapat berjalan cepat dan mudah. Tidak ada hal yang mungkin menuntut pertanggung – jawaban kita terkait harta berlimpah yang dimiliki. Seluruhnya telah kita belanjakan hanya di jalan Allah semata. Dengan begitu, jalan kita menuju surganya Allah bisa didapat dengan lebih mudah.