Sedekah digadang-gadang menjadi amalan sunah yang paling sering dianjurkan. Bukan tanpa sebab, pasalnya perbuatan baik ini memungkinkan kita untuk bisa memenuhi kebutuhan orang lain dalam bentuk apa pun. Ada yang memerlukan bantuan tenaga, waktu untuk didengarkan, makanan untuk dikonsumsi, hingga pinjaman uang dalam kondisi tak terduga. Segala hal tersebut adalah bagian dari contoh-contoh bentuk sedekah yang bisa dilakukan. Namun, tentu saja di antara bentuk sedekah tersebut tidak banyak yang memahami besarnya pahala yang mungkin bisa kita dapatkan.
Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda yang berbunyi,
“Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat.” (HR. Al Hakim)
Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan dari beberapa jenis perbuatan amal. Yang pertama, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat dan umatnya menyampaikan bahwa salah satu di antara perbuatan amal adalah sedekah. Sedekah sendiri menawarkan pahala sebanyak sepuluh bagi umat Islam. Angka pahala tersebut bahkan diketahui lebih rendah dari pada pahala memberikan hutang tanpa bunga. Tepat sekali, menurut Rasulullah orang yang memberikan pinjaman berpeluang mendapatkan pahala sebanyak delapan belas. Angka tersebut membuktikan bahwa memberikan pinjaman lebih utama dari pada sedekah.
Bukan tanpa alasan, pasalnya pinjaman adalah hal yang amat dibutuhkan oleh seseorang yang memang tengah berada dalam kesulitan. Sementara sedekah diberikan pada orang yang belum tentu membutuhkannya. Kemudian, perbuatan amal lain yang juga dianjurkan adalah menjaga komunikasi dengan sahabat. Perbuatan ini terbilang cukup utama karena menawarkan pahala sebanyak dua puluh. Namun, pahala tersebut masih terbilang kecil dibandingkan dengan perbuatan amal menyambung tali silaturrahim dengan keluarga. Yang satu ini menawarkan pahala sebanyak dua puluh empat. Hal tersebut mengindikasikasikan bahwa menyambung tali silaturrahim perbuatan amal yang paling mulia.