Ketahui, Anak Meniru Adab Berbicara yang Diterapkan dalam Keluarga

Keluarga menjadi tempat pertama bagi anak-anak untuk mengenal dunia. Melalui kedua orang tua juga saudaranya, mereka pun secara perlahan mengenal cara memahami perasaan. Bahkan, keluarga pun sejatinya juga menjadi tempat pertama bagi anak-anak dalam mempelajari cara berhubungan dengan orang lain. Di antara banyak cara menjalin hubungan, berkomunikasi adalah langkah paling mudah yang bisa dilakukan. Memberi salam pada orang lain yang berjumpa mungkin menjadi dasar paling umum yang harus dipahami oleh anak-anak.

Namun, dalam kebiasaan ajaran agama Islam komunikasi yang sesungguhnya haruslah memahami adab yang tepat. Terkait hal ini, orang tua perlu menjadi pihak pertama yang memberikan arahan pada buah hati mereka cara melakukan komunikasi yang sopan dan santun. Salah satu yang wajib diajarkan pada buah hati adalah dengan tidak mudah memotong pembicaraan orang lain. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam pernah bersabda yang berbunyi sebagai berikut,

Jika engkau mengatakan ‘diamlah’ kepada orang-orang ketika mereka sedang berbicara, sungguh engkau mencela dirimu sendiri.” (HR. Ahmad)

Hadist di atas menjelaskan tentang larangan sekaligus makna sebenarnya dari kebiasaan memotong pembicaraan orang lain. Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa terdapat makna buruk dari perbuatan tersebut. Tatkala seseorang menyuruh orang lain diam atau berhenti berbicara, hal tersebut sejatinya tanda bahwa ia tengah mencela dirinya sendiri. Bagaimana tidak? Umat Islam dianjurkan untuk dapat menghargai pendapat orang lain. Jika kita tidak menyetujuinya, kita wajib menyampaikan kritikan dengan cara yang sopan. Namun, tak banyak yang tahu bahwa sejatinya cara berkomunikasi tersebut terbentuk dari kebiasaan yang ada di keluarga.

Cara ayah dan ibu dalam berkomunikasi sehari-hari merupakan contoh bagi anak-anak. Maka dari itu, sangat penting bagi pasangan orang tua untuk dapat selalu memperhatikan upaya yang dilakukan dalam menjalankan komunikasi. Hindari kata-kata yang seolah menggambarkan kebolehan dalam memotong pembicaraan. Tak hanya itu, orang tua juga perlu mengontrol intonasi suara agar anak-anak tidak mudah meniru gaya berbahasa kita yang sejatinya tidak sesuai dengan usia mereka. Terutama saat tengah menahan amarah, hindari perkataan yang menyakitkan agar mereka tak ikut memilih cara yang sama.