Banyaknya bencana alam yang belakangan ini sering terjadi seolah mengisyaratkan tentang dekatnya hari Kiamat. Hal tersebut diketahui berdasarkan pada keyakinan agama Islam yang memahami bahwa bencana alam terjadi akibat banyaknya maksiat. Semakin bertebaran maksiat, maka kemungkinan terjadinya Kiamat pun diprediksi tak lama lagi. Sayangnya, alih-alih mempersiapkan diri beberapa kalangan orang justru mengharapkan agar dunianya yang dijalaninya dapat segera berakhir. Entah karena kondisi bumi yang memang semakin porak-poranda atau karena masalah diri dengan sang Ilahi.
Sejatinya, apa pun alasan yang melatarbelakangi hal tersebut, umat Islam dilarang keras mengharapkan kematian. Bukan tanpa sebab, pasalnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan umatnya untuk tidak patah semangat dalam menjalani kehidupan. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya beliau pernah bersabda,
“Jangan salah seorang di antara kalian mengharapkan kematian, kalaulah dia orang baik, siapa tahu bisa menambah kebaikannya, kalaulah dia jahat, siapa tahu ia bisa meminta penangguhan (untuk bertobat).” (Shahih Bukhari 6694)
Hadist di atas menjelaskan tentang larangan mengharapkan kematian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan cara yang tepat dalam menghindari diri dari perbuatan tersebut. Salah satunya adalah dengan introspeksi diri. Umat Islam dilarang mengharapkan kematian karena boleh jadi waktu yang dimilikinya di dunia dapat ia pergunakan dengan sebaik-baiknya untuk memperkaya banyak manfaat. Hal ini bahkan lebih utama jika kita mampu memperbanyak manfaat untuk kepentingan umat Islam. Dengan banyaknya manfaat yang ditebarkan sejatinya hal tersebut termasuk dalam langkah jihad.
Tak hanya itu, introspeksi diri juga dapat membantu kita untuk memohon penangguhan. Hal ini sering terjadi pada diri orang yang merasa bahwa hidupnya telah dihabiskan untuk berbuat maksiat dan kejahatan. Tatkala ia telah putus asa, sering kali berpikir untuk mengakhiri hidup dikarenakan banyaknya dosa dan kesalahan. Dengan introspeksi diri tentunya dapat membantu seseorang untuk memperbaiki keadaan. Hal ini diketahui dengan istilah bertobat. Bisa jadi, waktu yang tersisa di dunia adalah tanda bahwa Allah masih memberikan kesempatan untuk menebus kesalahan. Maka dari itu, manfaatkanlah sebaik mungkin kesempatan tersebut dengan meninggalkan segala hal yang dilarang-Nya.